Radius 1-2 Km Warga dan Nelayan Dilarang Mendekati Anak Gunung Krakatau
Aktivitas Anak gunung Krakatau (GAK) terus berfluktuasi dalam dua pekan terakhir. Pada pekan ini GAK kembali menunjukan peningkatan aktivitas
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Aktivitas Anak gunung Krakatau (GAK) terus berfluktuasi dalam dua pekan terakhir. Pada pekan ini GAK kembali menunjukan peningkatan aktivitas.
Bahkan dalam dua hari terakhir, aktivitas GAK menunjukkan adanya letusan. Dan getaran letusan ini sampai terasa pada pos PGA GAK.
Baca: Sudah Juga bagi Prabowo, Tak Ada Makan Siang yang Gratis
Baca: Dalam Tempo 3 Jam Polres Lamsel Gagalkan Pasokan 58 Kg Sabu
Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargopancuran Rajabasa Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, dari data Vocanic Activity Report (VAR), dari pengamatan yang dilakukan pada Kamis (12/7) kemarin hingga pukul 24.00 wib, tercatat terjadi gempa tremor yang terus menerus (microtremor) yang terekam dengan amplitudo 25-50 mm, namun lebih dominan 40 mm.
Dari pantauan CCTV, lanjutnya, pada malam hari terpantau adanya sinar api dan guguran lava pijar dari kawah gunung yang berada di perairan selat Sunda sekitar 40 kilometer dari pesisir Kecamatan Rajabasa itu.
“Untuk pengamatan visual ke arah gunung terhalang kabut. Sehingga tidak bisa teramati kalau siang hari. Tetap kalau malam hari sekali-sekali bisa teramati,” terangnya kepada tribun, jumat (13/7).
Hingga saat ini status GAK masih pada level II Waspada. Nelayan dan juga warga yang hendak ke kawasan GAK dilarang mendekati dalam radius jarak 1-2 kilometer dari gunung.(dedi/tribunlampung)