15 Tahun Ditahan Majikan, TKW Asal Lamtim Ditemukan Seusai Putrinya Tulis Surat ke Presiden Jokowi
Setelah 15 tahun berlalu, pencarian tersebut akhirnya membuahkan hasil. Ibu Ferdina, Sarisih (42) yang merupakan TKW asal Lampung
"Kami akan segera pulangkan Ibu Sarisih kepada keluarganya. Tapi sebelum dipulangkan, kami akan pastikan terlebih dahulu semua hak-haknya terpenuhi," ujar Duta Besar RI Amman, Andy Rachmianto.
Sementara, Ferdina menuturkan, pencarian terhadap sang ibu dimulai pada Januari 2018.
Ketika itu, Ferdina mendapat informasi dari temannya bahwa permasalahan mengenai TKI bisa dilaporkan.
Sebelumnya, Ferdina mengaku bingung harus ke mana mencari sang ibu.
"Pas dikasih tahu teman, kebetulan di Bandar Lampung ada BP3TKI. Januari (2018) aku melapor, ngasih surat pengaduan. Katanya bakal diproses, suratnya bakal disampaikan ke KBRI," kata Ferdina kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (29/7/2018).
Namun demikian, Ferdina tidak langsung mendapatkan hal yang diharapkannya.
Lima bulan menunggu, Ferdina tak kunjung mendapatkan informasi lanjutan dari BP3TKI.
Sampai akhirnya, Ferdina mendapat masukan dari seorang temannya, untuk memviralkan kisahnya tersebut di media sosial.
"Aku sudah dua kali datang ke sana (BP3TKI), katanya masih dicari alamatnya (di Yordania). Cuma tetap aja belum ada perkembangan lagi. Sampai akhirnya, teman bilang mau bantu viralin lewat media sosial," ucap Ferdina.
Pascaviral di Facebook, menurut Ferdina, dalam waktu 1x24 jam, ia langsung mendapatkan respons dari KBRI Amman.
Bahkan, perwakilan dari KBRI yang langsung menelepon Ferdina, guna mengkroscek kebenaran yang dialaminya.
"Ternyata juga memang, berkas pengaduan saya itu sudah sampai di KBRI. Tapi sebenarnya, saya nggak mau memviralkan," tutur Ferdina.
"Cuma, sebelum (kisah) ini viral, kok kayaknya nggak ada respons apa-apa dari pemerintah. Setelah viral, baru cepat ada tanggapan. Mungkin memang dengan cara ini (viral), saya bisa dapat jalan keluar. Dan, ternyata benar," kata dia.
Sempat Hilang Komunikasi
Saat berangkat ke Yordania untuk mengadu nasib pada 2003 lalu, Sarisih masih berkomunikasi dengan keluarganya di Lamtim.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/tkw-lamtim_20180731_185755.jpg)