Muhammad Taufiqurrahman, Siswa SMAN 4 Bandar Lampung Sabet Juara 3 Pencak Silat Kemenpora Cup
Muhammad Taufiqurrahman, Siswa SMAN 4 Bandar Lampung Sabet Juara 3 Pencak Silat Kemenpora Cup
Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: taryono
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMAN 4 Bandar Lampung Umar Singgih mengaku sempat kaget dengan prestasi yang diraih oleh Taufiq.
Selama ini ia menilai Taufiq adalah siswa yang cemerlang di bidang akademis saja.
Menurutnya, Taufiq merupakan siswa yang baik dan patuh di lingkungan sekolah.
"Saya pikir dia itu kemampuannya di akademik, nggak taunya di olahraga bagus juga, bingung saya. Tapi perlakuan saya sama ke dia, kalau dia pernah telat ya saya hukum juga hehe. Karena nomor satu itu sekolah, prestasi yang lain itu mendukung," jelasnya.
Ditambahkan oleh Pembina Osis SMAN 4 Bandar Lampung Husbensyah mengatakan, Pencak Silat merupakan salah satu kegiatan yang diikuti oleh siswa di SMAN 4 Bandar Lampung.
Setidaknya ada 10 ekskul, salah satunya adalah Olahraga Prestasi (di dalamnya Pencak Silat, Taekwondo dan lainnya) dengan berbagai cabang kegiatan yang dapat diikuti siswa sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.
"Dan apabila ada kegiatan lomba atau semacamnya, itu biasanya ketika dapat informasi resmi, kemudian nanti pelatihnya memberikan rekomendasi. Kalau ada yang seperti ini (ikut lomba seperti Taufiq), sekolah sangat mendukung sekali," jelas dia.
Di lain tempat, ibunda Muhammad Taufiqurrahman, Fariza Marga Sari mengatakan, ia sangat senang kala mendengar putranya berhasil menjadi juara.
Ia mengatakan, Taufiq memang sempat agak sedikit kecewa karena tak meraih posisi teratas, namun hal ini tak mengapa.
Perempuan berhijab ini menceritakan, ketertarikan Taufuq pada olahraga didukung penuh oleh orangtua dan keluarga.
"Selama yang dilakukan positif baik itu akademis maupun olahraga pasti didukung. Sebenarnya Taufiq ini ikut banyak kegiatan seperti basket dan renang, cuma sepertinya pencak silat ini yang dia tekuni sekali. (Inspirasi) dari keluarga juga mungkin ya, karena sering lihat pamannya yang ikut pelatihan olahraga kesana-kemari," jelas Fariza yang sewaktu muda juga atlet karate ini.
Untuk mendukung Taufiq, selain memotivasi dengan dukungan penuh dari keluarga dan saudara, Fariza mengaku kerap memnberikan reward tersendiri bila putea bungsunya itu memenangkan kompetisi.
"Cita-citanya dia pengen melanjutkan sekolah kalau tidak di kedokteran ya masuk ABRI. Kita sebagai orang tua dukung saja apa pilihan dia selagi masih positif. Anaknya juga tidak neko-neko, ibadahnya bisa dikatakan bagus, rajin puasa Senin-Kamis dan kajian juga," pungkasnya bangga. (ana)