Tak lkut Upacara karena Sakit Perut, Bocah yang Memanjat Tiang Bendera Malah Jadi Pahlawan
Sebenarnya, pagi itu ia menjadi peserta upacara, tetapi karena sakit perut, ia pun disuruh beristirahat di tenda
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Yohanes Andigala, anak yang tinggal di RT 12/RW 05 Dusun Halimuti, Desa Silawan ini tak pernah menyangka dirinya bakal menjadi perhatian publik.
Bocah yang duduk di bangku kelas VII SMPN Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi NTT, hanya spontan saja memanjat tiang bendera.
Baca: Rok Melorot hingga Tali Putus, Ini Deretan Insiden Menyedihkan Paskibraka saat Bertugas
Saat itu, kisahnya, ia sedang berada di tenda P3K karena istirahat.
Sebenarnya, pagi itu ia menjadi peserta upacara, tetapi karena sakit perut, ia pun disuruh beristirahat di tenda P3K yang ada di lokasi upacara.
Saat sedang tiduran itu, ia tiba-tiba mendengar jika tali bendera putus.
Dan, harus ada yang memanjat tiang untuk menarik kembali ujung tali bendera yang nyantol di atas tiang bendera.
Melihat itu, spontan anak kesembilan dari pasangan Viktor Lino Fahik Marsal dan Lorensa Gama ini pun langsung lari ke arah tiang bendera.
"Saya lepas sepatu, dan panjat langsung itu tiang memang," kata anak petani keturunan Bobonaro, Timor Leste ini.
Ia tak pernah berpikir, bahwa apa yang dilakukannya itu akan berdampat seperti saat ini.
Videonya menjadi viral, dan dia menjadi perhatian publik.
Tak ada rasa takut pada diri Johny saat memanjat tiang bendera yang tingginya sekitar 11 meter tersebut.
"Saya memang sudah biasa memanjat pinang," katanya kepada Pos-Kupang.com.
Kepala Desa Silawan, Ferdinandus Mone mengatakan, upacara pengibaran bendera sempat terhenti beberapa menit karena tali bendera putus.
"Iya benar. Tali bendera yang untuk ikat ke tali tiang yang putus.
Pas paskibraka bilang bendera siap, tali putus," kata Ferdinandus.