Sempat Mau Dibom, Rhoma Irama Mengaku 4 Kali Hendak Dibunuh Saat Orde Baru Berkuasa
Rhoma Irama sampai mendapatkan empat kali percobaan pembunuhan. Rhoma Irama hanya pasrah namun tetap optimistis.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penyanyi dangdut legendaris Tanah Air, Rhoma Irama memiliki perjalanan karier politik yang cukup panjang.
Pada masa Orde Baru, Rhoma Irama pun dikenal sebagai salah satu tokoh berani.
Rhoma Irama menjelma menjadi penyanyi legendaris yang kritis.
Konon, ia gencar membela hak asasi manusia.
Karier politik Rhoma Irama diawali pada 1977, yakni saat menjadi juru kampanye Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Baca: Perseteruan Lama Rhoma Irama Vs Inul Daratista Memanas Lagi
Maka tak heran, Rhoma Irama yang dikenal Islami, pun tak ragu mempromosikan partai berlambang Kakbah itu.
Bukannya berjalan mulus, jalan yang ditempuh Rhoma Irama saat menjadi juru kampanye, ternyata beberapa kali sempat menemui tubir, atau keadaan yang membahayakan dirinya.
Rhoma Irama sampai mendapatkan empat kali percobaan pembunuhan.
Seolah tahu akan risiko berbeda pandangan dengan pemerintahan saat itu, Rhoma Irama hanya pasrah namun tetap optimistis.
Menurut Rhoma Irama, setiap akan pergi kampanye untuk PPP, ia selalu pamit kepada ibunya.
Mengenai alasan melakukan hal tersebut, Rhoma Irama menjelaskannya secara gamblang.
"Iya artinya, rida Allah tergantung pada rida orangtua. Jadi sebelum ibu saya rida, saya nggak akan berani melangkah, apalagi dalam perjuangan besar," ujar Rhoma Irama seraya tersenyum.
Najwa Shihab yang menjadi pemandu acara, kembali melayangkan pertanyaan.
Baca: Istri Cantik Raja Dangdut Rhoma Irama yang Jarang Terekspose, Penampilannya Terkini
Pertanyaan Najwa Shihab terkait kabar bahwa Rhoma Irama pernah sampai empat kali mendapat percobaan pembunuhan.
"Ada percobaan pembunuhan sampai empat kali ya?" tanya Najwa Shihab.
Mendengar pertanyaan itu, Rhoma Irama pun langsung mengangguk tanda setuju.