Dua Polisi Ditembak di Tol, Begini Nasib Para Pelaku Penembaknya Setelah Diburu

Senjata yang digunakan mereka untuk menyerang anggota kami yakni senjata milik Brigadir Angga

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Panglima TNI dan Kapolri di Makorem Gatam 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dua pelaku penembakan dua anggota Ditlantas Polda Jabar di Tol Kanci - Pejagan terpaksa ditembak mati tim gabungan Densus 88 Mabes Polri, Ditreskrimum Polda Jabar dan Polres Cirebon.

"‎Dari enam yang ditangkap, dua ditembak mati di Tegal, Jawa Tengah pada Senin (3/9) yakni I dan R. Keduanya melawan saat hendak ditangkap," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Jalan Jawa, Kota Bandung Senin (3/9).

Empat pelaku lainnya yang sudah ditangkap yakni ‎berinisial G dan C di Brebes, Jawa Tengah pada Minggu (2/9), S ditangkap di Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (2/9) serta Mu ditangkap di Cirebon pada Senin (3/9).

Baca: Melawan Saat Dikeroyok Begal, Siswa MAN di Lampung Utara Terkapar Kena Tembak

"Dua yang tewas dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan sisanya ke Mabes Polri untuk penyidikan lebih lanjut. Semuanya jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," ujar Trunoyudo.

Dalam kasus itu, satu anggota Ditlantas Polda Jabar Ipda Dodon meninggal setelah mendapat perawatan di RS Polri Kramat Jat‎i. Kemudian Aiptu Widi Harjana selamat.

"Senjata yang digunakan mereka untuk menyerang anggota kami yakni senjata milik Brigadir Angga, anggota Polres Cirebon Kota yang diserang oleh S pada Senin 20 Agustus," ujarnya. 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada motif balas dendam di balik peristiwa penembakan dua anggota polisi di tol Kanci-Pejagan, Cipali, Jawa Barat.

Tito mengatakan para pelaku yang diduga anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) ingin membalaskan dendam untuk mertuanya.

Mertua pelaku sebulan sebelumnya ditangkap aparat kepolisian.

Baca: Tragis! Bocah 2 Tahun Tewas Tertabrak Mobil yang Dikemudikan Ayahnya Usai Makan di Restoran

"Jadi motifnya mertuanya dulu ditangkap. Mertuanya juga dulu JAD, lebih kurang sebulan yang lalu jadi mungkin dia balas dendam," ujar Tito, di Gedung Promoter RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (31/8/2018).

Ia menceritakan dua dari tiga pelaku yang tertembak sempat melarikan diri ke RS Slawi.

Supaya bisa mendapat perawatan, kedua pelaku mengaku sebagai polisi yang tertembak oleh penjahat.

"Setelah tiga jam proses perawatan kemudian dia langsung lari. Kami sudah tahu dia anggota jaringan JAD," jelas Tito.

Dari keterangan dokter, Tito mengatakan pelaku mengalami luka tembak yang parah di bagian perut dan mengeluarkan banyak darah.

"Darahnya juga banyak keluar, kena dibagian perut. Kemudian tensinya saat itu sudah drop ke-72. Mungkin juga sudah meninggal, kita nggak tahu," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved