Rumah Sakit Jiwa Periksa Robert si Penembak 2 Tetangga
Rumah Sakit Jiwa Lampung segera memeriksa Robert Panggabean (35), pelaku penembakan dua tetangga.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG HANIF RISA MUSTAFA
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rumah Sakit Jiwa Lampung segera memeriksa Robert Panggabean (35), pelaku penembakan terhadap dua tetangganya. Pemeriksaan bisa memakan waktu paling lama dua pekan.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat RSJ Lampung David mengungkapkan, Robert masuk ke RSJ pada Sabtu (15/9/2018).
"Pasien masuk sejak kemarin siang. Sekarang dalam perawatan di Ruang Cendrawasih," ujarnya, Minggu (16/9/2018).
David menjelaskan, waktu pemeriksaan terhadap Robert tergantung kepada dokter. Paling lama, kata dia, bisa sampai dua pekan.
"Tapi bisa juga lebih cepat dari dua minggu. Tergantung pemeriksaan dokternya," ujar David.
Setelah melakukan pemeriksaan, jelas David, dokter akan mengeluarkan surat berisi hasil pemeriksaan.
"Nanti setelah dokter mengeluarkan surat hasil pemeriksaan, pasien akan kami kembalikan ke pihak kepolisian," katanya.
David mengakui bahwa Robert merupakan mantan pasien gangguan jiwa yang pernah menjalani perawatan di RSJ Lampung.
"Iya dulu pernah kami rawat di sini. Saya lupa tahun berapa. Tapi sudah cukup lama," tandasnya.
Robert menembak dua tetangganya menggunakan senapan angin pada Rabu (12/9/2018) pagi. Dua korban masing-masing Maryani Purba (60), warga Jalan Basuki Rahmat, Gang Gulak Galik, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Utara; dan David Riki Fahrijal (35), warga Jalan Pangeran Emir M Noor, Gang H Ahmad, Sumur Putri, TbU.
Awalnya, Robert datang ke rumah Maryani membawa senapan angin sekitar pukul 08.30 WIB.
"Tiba-tiba, nembak-nembak ke atas. Ibu saya negur dia, tapi dia langsung nembak ibu, kena paha kanan," beber Roy Ridho Raja Gug Guk, putra Maryani.
Kapolsek Telukbetung Selatan Komisaris Yana mengungkapkan, saat tiba di rumah Maryani, Robert mengajak Maryani berbincang.
"Pelaku tiba-tiba menembak ke arah kaki korban, kemudian melarikan diri. Keluarga korban sempat mengejar," katanya.