Lahirkan Bayi Berkelamin Ganda, Pasutri Bingung Tentukan Jenis Kelaminnya

Lahirkan Bayi Berkelamin Ganda, Pasutri Asal Lampung Utara Bingung Tentukan Jenis Kelaminnya

Penulis: anung bayuardi | Editor: taryono
ilustrasi 

Tim tersebut terdiri dari dokter anak, ahli urologi pediatrik, dokter ahli perawatan bayi baru lahir, dokter ahli bedah umum anak, dokter ahli sistem endokrin dan kelenjar, dokter ahli genetika, dan psikolog.

Operasi menjadi pilihan dalam menangani kasus kelamin ganda.

Misalnya dengan memindahkan testis yang tidak turun ke dalam skrotum, memisahkan vulva yang menyatu, atau mengecilkan klitoris.

Operasi dilaksanakan tentunya setelah dilakukan pemeriksaan terhadap si anak terlebih dahulu. Orang tua bisa memutuskan “memiliki” anak perempuan atau lelaki, tentunya setelah berdiskusi panjang dengan tim dokter dan melihat hasil tes.

Sebagian besar ahli medis menganjurkan jika operasi dilakukan sejak dini agar jenis kelamin anak jelas dan membuat anak merasa menjadi bagian dalam masyarakat.

Ada juga kelompok masyarakat yang menyarankan agar menunggu operasi sampai anak cukup dewasa untuk memutuskan.

Selain operasi, anak juga membutuhkan terapi hormon ketika mereka berusia remaja. Gunanya untuk membantu mereka menjalani masa pubertas. Dan tidak ketinggalan, konseling untuk orang tua dan anak itu sendiri.

Pengobatan kelamin ganda dilakukan tidak hanya demi kesejahteraan sosial maupun psikologis anak, melainkan juga kesehatan fisiknya.

Mengapa? Karena kelamin ganda bisa menyebabkan ketidaksuburan, masalah pada fungsi seksual, meningkatkan risiko beberapa jenis penyakit kanker, hingga rasa tidak nyaman mengenai identitas gender.

Kelamin ganda memang bisa diatasi dengan operasi. Namun, hal tersebut tidak boleh diputuskan dengan sembarangan dan tanpa pertimbangan yang matang, karena hal ini menyangkut hajat hidup anak dari kecil hingga tua nanti.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved