Nelayan Indonesia Terkatung-katung di Laut 49 Hari, Diselamatkan Kapal Asing Karena Ucapkan Ini
Nelayan Indonesia Terkatung-katung di Laut 49 Hari, Diselamatkan Kapal Asing Karena Ucapkan Ini
Mimpi beroleh uang banyak membawa sejumlah pemuda ke atas rakit. Pekerjaan yang berisiko tinggi itu ternyata tak seindah mimpi. Gaji yang mereka peroleh tak sepadan.
Net Kahiking, ibunda Aldi Adilang, nelayan yang hanyut dari rakit di pesisir pantai Ternate dan ditemukan di perairan Guam, menyebut, anaknya digaji sebulan Rp 2.500.000.
"Ia dikontrak satu tahun dengan gaji dua juta setengah rupiah per bulan, " kata dia.
Net mengakui dirinyalah yang meminta Aldi agar naik rakit. Di matanya, pekerjaan itu menjanjikan hingga Aldi bisa menopang ekonomi keluarga.
"Teman temannya banyak yang naik rakit juga," ujarnya.
Net bukannya tidak paham dengan resiko yang akan dialami anaknya. Namun tekanan ekonomi membuatnya terpaksa merelakan anaknya berjuang di lautan.
"Memang di rakit itu mesti kuat mental, mandiri serta kuat fisik, bahayanya banyak, saya suruh ia bawa Alkitab dam berdoa setiap pagi dan malam, " katanya.
Ungkap Net, Aldi yang masih bujang kerap memberikan gajinya untuk kedua orang tuanya.
Terakhir Aldi membiayai biaya rumah sakit ketika Net masuk rumah sakit.
Net menyatakan, Aldi bukan kali ini saja hanyut. Sebelumnya sudah dua kali ia hanyut. "Namun kala itu bisa diselamatkan kapal," beber dia.
Pada peristiwa ketiga ini, ia benar benar kapok. Sebut Net, sang anak masih trauma.
"Ia katakan tak mau kerja di rakit lagi, dia inginnya kerja di kapal laut saja, " katanya.

Sempat Ingin Akhiri Hidup, Diburu Ikan Raksasa
Selama 1 bulan 18 hari, Aldi Adilang (18), berada dalam keadaan antara hidup dan mati di atas rakit di tengah lautan lepas.
Rakit yang dijaganya putus di Pulau Doi, perairan Ternate, Maluku Utara.