Mirip Kisah Eko, Rumah Siti Khotijah Dikepung Tembok Tetangga

Kasus rumah terkepung tetangga kembali muncul. Kali ini terjadi di Jombang. Mirip dengan kasus di Jabar.

Editor: Safruddin
Kompas.com/AM Syafii
Akses menuju rumah Siti Khotijah 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Belum reda polemik rumah di Bandung yang terkepung bangunan tetangga, kini muncul kejadian hampir serupa.

Siti Khotijah (35) harus melewati celah sempit saat ingin keluar masuk rumahnya yang berada di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Rumah Siti terkurung tembok tetangganya yang membentang sepanjang 6 meter dengan tinggi 1 meter.

Tembok tetangga berbahan batu bata merah, semen, dan pasir itu berdiri di depan pintu rumah sehingga menutup akses jalan penghuni.

Ada dua cara bila Siti ingin keluar rumah lewat jalan itu. Pertama, menyusuri pinggir rumah kakaknya yang berbatasan dengan tembok tetangga. Cara kedua tidak lain dengan melompati tembok tersebut.

Selidik punya selidik, tembok tetangga Siti itu dibuat secara sengaja enam bulan lalu.

Apa penyebabnya?

 Dilansir Tribunlampung.co.id dari Kompas, kala itu Siti Khotijah dan tetangganya, Seger terlibat pertengkaran.

Pemantik cekcok antartetangga itu bermula saat Siti mencuci kendaraan di depan rumahnya. Air yang digunakan untuk mencuci kemudian meluber dan menggenangi lahan kosong di depan rumahnya.

Genangan air di lahan kosong yang jadi jalan ptibadi itu lantas menyulut emosi Seger.

Pertengkaran pun terjadi dan keduanya saling klaim kepemilikan tanah.

Masalah tak juga selesai, Seger akhirnya membangun tembok di depan rumah Siti Khotijah.

"Awalnya bertengkar. Saya tidak menyangka kalau dia akan membangun tembok di sini," tutur Siti, Selasa (25/9/2018), dikutip dari Kompas.com.

Upaya mediasi oleh pihak desa terkait polemik antara Siti dan Seger sebenarnya sudah dilakukan. Namun upaya tersebut buntu. Tembok yang membentang itu tetap berdiri.

Berhubung tak ada titik temu, Siti kemudian mendapat bantuan dari sang kakak, Sri Utami yang rumahnya bersebelahan.

Suami Sri Utami, Eko terpaksa menjebol tembok dapur rumahnya sebagai akses jalan kepada Siti agar bisa keluar masuk rumah.

"Sekarang kalau keluar, lewat jalan di dapur rumah kakak saya," ungkap Siti.

Tetangga Merasa Jengkel

Seger, tetangga yang membangun tembok mengatakan bahwa ia merasa jengkel dengan ulah Siti.

Siti, kata Seger, kerap menyebut bahwa tanah yang kini dibangun tembok adalah milik orang tuanya yang dikuasai Seger.

Padahal, lanjut Seger, tanah tersebut adalah miliknya.

"Awalnya terus memusuhi saya. Saya jengkel, saya dimaling-malingkan (disebut pencuri tanah), terus dimaling-malingkan. Bukan satu dua bulan, sampai tujuh bulan," tuturnya.

Akhirnya secara terpaksa, ia membangun tembok di depan rumah Siti Khotijah.

Saat ditanya soal kemungkinan pembongkaran tembok, Seger menjelaskan hal tersebut bisa saja terjadi. Asal, dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.

"Tapi ada syaratnya. Tidak boleh mengolok-olok saya. Terus, saya minta lagi, yang menyulitkan gerobak saya masuk dibongkar," katanya.

"Itu permintaan saya. Kalau setuju ya buat perjanjian," tambahnya.

Lahan dalam Proses Sengketa di Pengadilan

Sekretaris Desa Sudimoro, Choliq mengatakan lahan itu sedang dalam proses sengketa di pengadilan.

"Saya dengar, (kasus sengketa lahan) dibawa ke pengadilan, jadi saya menunggu saja. Bagaimana nanti hasilnya, kami mengikuti," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved