Raup Jutaan Rupiah dari Aksi Tipu-tipu Order Fiktif Taksi dan Ojek Online
Kemunculan jasa transportasi online kian marak di Tanah Air termasuk di Kota di Bandar Lampung.Kini mencuat order fiktif.
Sehari dapat 6-7 penumpang saja lumayan, makanya banyak ngakalin order fiktif gini. Tapi ini gak semua, banyak driver yang kerja bener kok," ungkap dia.
Sama seperti Saf, Feldi mengatakan, pundi-pundi uang juga bisa didapat dari reward yang ditembakkan penumpang. Namun untuk menerima orderan program reward ini, hanya dibatasi tujuh kali orderan. Itupun harus diselingi orderan non-reward atau cash. Karena jika tidak, maka acun driver bisa di- suspend atau diblokir.
Dia menambahkan, penghasilan total driver online baik insentif maupun program reward maksimal Rp 320 ribu dalam satu hari untuk satu akun.
Namun biasanya driver memiliki lebih dari satu akun, sehingga penghasilan mereka bisa berkali-kali lipat, tergantng berapa akun yang dimiliki.
"Kadang driver itu akunnya gak satu bisa dua lebih, makanya penghasilannnya bisa banyak. Kadang akun driver online yang sudah tidak dipakai banyak yang nyari, harga pasarannya minimal Rp 500 ribu.
Kalau pendapatan saya gak tentu Rp 500 ribu-Rp 700 ribu itu juga gak bersih, karena ada potongan dari aplikasi," kata Feldi yang punya tiga akun aplikasi transportasi berbasis online.
Sementara Chandra, bukan nama sebenarnya, mengaku biasanya mereka melakukan kegiatan order fitktif itu pada malam hari, ketika real order sepi.
"Biasanya mulai jam 8-11 malam itu ngejar poin. Kalau diatas jam 12 malam itu untuk ngejar reward," jelasnya.
Chandra mengungkapkan, beberapa lokasi yang kerap dijadikan tempat melakukan transaksi order fikti cukup banyak. Seperti di daerah Gedongmeneng, Kedaton, sampai Pahoman.
Baca: Polresta Bandar Lampung Tangani 21 Kasus KDRT, Tiga Faktor Ini Penyebabnya
Bukan cuma pengemudi online yang meraih untung dari order fiktif, sang penumpang juga kecipratan uang.
Ilo, salah satu pelaku order fiktif menuturkan, dengan modal Rp 50 ribu-Rp 100 ribu serta handphone android, ia bisa mendapat untung Rp 1 juta sehari.
Pertama, ia akan membeli 1 boks kartu perdana isi 50 kartu seharga Rp 50 ribu (belum teregistrasi) atau Rp 100 ribu (sudah teregistrasi.
Kartu-kartu tersebut digunakan untuk mendaftar ke aplikasi transportasi online sebagai penumpang.
"Sebelum daftar account online, download dulu aplikasi cloning. Jadi satu HP bisa puluhan sampai 500 account, tergantung kapasitas HP-nya. Kalau HP saya bisa 30 account," jelasnya, Senin (24/9).
Dengan membuka akun baru, ia akan mendapatkan reward sebesar Rp 40 ribu. Reward itulah yang digunakan untuk nembak/mengorder taksi atau ojek online.
Ketika tembakan dapat, maka saldo reward akan diterima driver dan sang driver akan membayar dia Rp 5.000 per transaksi.
Untuk satu akun, bisa order dua kali. Jika memiliki 50 akun, bisa order 100 kali.
"Hitung kotor aja, Rp 5.000 dikalikan 100 kali nembak/order dalam sehari, bisa dapat Rp 500 ribu. Kalau lagi ramai dan akun kita lagi bagus, empat jam, bisa habis "pelor" kita itu. Itu biasanya untuk motor," cerita dia.(*)