Tribun Pringsewu

DPD Ingatkan Pemkab Pringsewu Jaga Kualitas Air Kerawang

Catatan Tribun, pada April 2015, sempat terjadi kegaduhan hanya karena ada pihak yang melakukan pengeboran sumur untuk komersial.

Tribun Lampung/Robertus Didik Budiawan
Anggota DPD RI Anang Prihantoro (kanan) mencicipi air kerawang di Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, Kamis (27/9). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, AMBARAWA - Pemerintah Kabupaten Pringsewu diingatkan untuk menjaga kualitas air kerawang yang menjadi sumber pasokan air minum masyarakat di seluruh wilayah Bumi Jejama Secancanan.

Anggota DPD RI Anang Prihantoro menyarankan supaya pemerintah memperhatikan konservasi wilayah tangkapan air di sekitar sumur-sumur penghasil air kerawang.

Dia menyampaikan itu setelah meninjau langsung lokasi produksi air kerawang di Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa, Kamis (27/9) siang.

Di mana kondisi sekitar sumur air kerawang yang dikelola masyarakat tersebut telah rusak lantaran terdapat pengerukan bukit dan minim penghijauan.

"Sumber daya alam digunakan sebenarnya untuk kemakmuran rakyat, harus dilindungi dengan konservasi," ujarnya.

Dia meminta, kalaupun ada penambangan air, seharusnya juga dilakukan konservasi.

Ia berharap dengan adanya konservasi keseimbangan alam bisa terjadi.

Tidak hanya itu, Anang juga mengharapkan supaya pemerintah bisa memberikan jaminan bila air yang dihasilkan dari wilayah tersebut betul-betul aman.

Baca: Polisi Bongkar Sindikat Pencuri Mobil di Pringsewu

Artinya, perlu pembinaan pemerintah kepada para pengusaha air bersih/minum tersebut. Sehingga konsumen betul-betul aman ketika mengonsumsi produk usaha masyarakat.

Keseriusan pemerintah itu dengan menganggarkan dana pembinaan.

Diketahui, kerusakan alam di sekitar usaha air kerawang lantaran adanya pengerukan bukit.

Camat Ambarawa Yuli menuturkan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin pengerukan tersebut.

Ia pun mengaku sudah menyampaikan ke Pemerintah Kabupaten Pringsewu supaya dilakukan kajian dampak lingkungan bila terdapat penggundulan bahkan pengerukan bukitnya.

Sedangkan di lokasi tersebut terdapat sekitar 25 titik sumur komersial.

Catatan Tribun, pada April 2015, sempat terjadi kegaduhan hanya karena ada pihak yang melakukan pengeboran sumur untuk komersial.

Sehingga dianggap semakin menambah jumlah sumur komersial, yang mengakibatkan kekhawatiran turunnya debit air sumur masyarakat berkurang. 

Baca: Mengecek Stasiun KA Tanjung Karang, Anggota DPD RI Anang Prihantoro Mengecek Bagian Toilet Dulu

Ketika itu, Ketua Badan Hippun Pemekonan Ambarawa Timur Nandang menceritakan, air kerawang ini sebagai barokah atau rahmat.

Berawal 1999-2000 ditemukan sumber air di samping masjid oleh Mbah Reban. 

Konon awalnya air dari mata air ini bila dikonsumsi menimbulkan efek positif bagi yang mengonsumsinya.

"Pegal-pegal hilang, batu kerak pada kandung kemih hancur. Bahkan bagi yang merasa percaya ada pandangan lain, orang lumpuh dimandikan sembuh," katanya.

Alhasil, air kerawang ini kondang hingga ke berbagai penjuru sehingga banyak yang berkunjung dan mengambil airnya.

Lambat laun, stok air tersebut berkurang sehingga ada inisiatif untuk membuka beberapa titik sumur guna melayani kebutuhan warga.

Alhasil, air kerawang ini berkembang hingga menjadi air komersial yang diperjualbelikan sampai saat ini.

Disebut air kerawang karena sumur produksi ini berada di Dusun Kerawang Sari yang saat ini telah menjadi Pekon Ambarawa Timur.

Air kerawang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu. Terutama di wilayah yang kualitas airnya kurang baik, karena banyak mengandung kapur.

Aryani, warga Kelurahan Pringsewu Timur, membenarkan dirinya dan rumah tangga di sekitarnya memakai air kerawang untuk pasokan air minum.

Dia membeli air kerawang dari distributor (mobil keliling) seharga Rp 5000 per jeriken ukuran sekitar 25 liter. "Seluruh warga pakai air kerawang," ujarnya.

Sementara itu di tempat produksi air kerawang, harga per jerikennya dihargai Rp 1.000.

Salah seorang pekerja di tempat usaha air kerawang, S, mengungkapkan bila air kerawang ini pemasarannya tidak hanya di seputar Kabupaten Pringsewu.

Bahkan sampai ke Bandar Lampung, Bakauheni Lampung Selatan dan Bandar Jaya Lampung Tengah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved