Gempa Donggala Palu
Inilah 3 Kisah Warga Lampung yang Selamat dari Musibah Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala
Musibah gempa bumi 7,4 SR dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, 28 September 2018 lalu ternyata dialami oleh warga Lampung.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
”Kami terisolasi di sini. Kami gak bisa ke mana-mana. Jalan-jalan rusak. Landasan pacu di bandara (Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie) aja retak-retak. Yang bisa mendarat cuma (pesawat) Hercules,” terangnya.
Akibatnya, kata Agus, penjarahan toko waralaba terjadi di mana-mana. ”Saat ini terjadi penjarahan di mana-mana, seperti Alfamidi, Matahari Hypermart, dan lainnya,” tambah Agus.
Baca: Sepekan Jelang Lamar Kekasih, Brigadir Sukamiarta Jadi Korban Gempa dan Tsunampi Palu
2. Fitri Leonica
Fitri Leonica (25) merupakan salah satu warga Lampung yang menjadi survival gempa di Kota Palu.
Fitri merupakan salah satu tamu Hotel Roa-roa, Kota Palu, Sulteng, yang menjadi korban runtuhan bangunan kini berhasil dievakuasi, Minggu (30/9/18) sore.
Ia mulai dievakuasi sejak pukul 16.30 Wita dan baru bisa dikeluarkan dari runtuhan bangunan tepat pukul 20.00 Wita.
Air mata Fitri tumpah saat berhasil dievakuasi keluar dari runtuhan bangunan.
Sayangnya kesedihan Fitri bertambah saat mengetahui suami tercinta tak bisa diselamatkan.
Suaminya sudah meninggal dan belum dapat dievakuasi karena terkendala alat berat.
Usai dievakuasi Fitri langsung diperiksa sejenak oleh tim dokter.
Kemudian ia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tampak sejumlah luka pada kedua tangan dan kaki Fitri akibat tertimpah runtuhan beton.
Fitri dievakuasi dari kamar 209 Hotel Roa-roa.
Fitri ditemukan karena teriak-teriak minta air dan makanan.
Baca: Setelah Gempa Landa Palu dan Donggala, Facebook Rilis Fitur Khusus Bencana Bernama Safety Check

Hotel Roa-roa ambruk total saat Palu dan Donggala diguncang gempa 7,4 SR yang berpusat di Donggala dengan kedalaman 10 km atau 27 km timur laut