Gempa Donggala Palu

Inilah 3 Kisah Warga Lampung yang Selamat dari Musibah Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala

Musibah gempa bumi 7,4 SR dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, 28 September 2018 lalu ternyata dialami oleh warga Lampung.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Kolase Tribun Lampung - Wanita asal Lampung Fitri Leonica selamat dari reruntuhan Hotel Roa Roa pasca gempa di Palu. 

Belum diketahui apakah korban mengalami patah tulang atau tidak.

Namun ia tampak sangat lemas atau tak berdaya.

Fitri adalah korban ketujuh yang berhasil dievakuasi dengan selamat dari runtuhan bangunan Hotel Roa-roa.

Sementara dua korban meninggal dunia juga berhasil dievakuasi.

Hingga saat ini petugas Basarnas masih berusahan melakukan evakuasi dengan alat manual karena masih terkendalam alat berat.

LIhat di bawah ini evakuasi penyelamatan Fitri :

Baca: Pasca Gempa dan Tsunami di Palu serta Donggala, Harga Air Mineral Sentuh Rp 50 Ribu. Miris Banget!

3. Muhammad Rezza

Perasaan takut dan khawatir tidak hanya dialami warga Sulawesi Tengah saat kota mereka diterjang gempa bumi disertai tsunami Jumat (28/9/2018) lalu.

Masyarakat yang berada di luar Sulawesi Tengah namun memiliki keluarga di Palu pun merasakan ketegangan serupa.

Hal ini seperti dialami Debby Merliana beserta keluarganya di Bandar Lampung.

Saat gempa disertai tsunami tersebut, adik mereka, Muhammad Rezza (27), sedang bertugas di Palu.

Rezza merupakan anggota TNI Angkatan Laut yang bertugas di Donggala, Sulawesi Tengah.

Debby Merliana menuturkan, saat peristiwa terjadi, adiknya sempat menelepon ke Bandar Lampung untuk meminta maaf dan mendoakannya.

Hal itu dilakukan Rezza seraya berlari menaiki gunung di dekat tempatnya bertugas. "Alhamdulillah adik saya selamat.

Kami seluarga di Lampung sempat was-was, gak bisa tidur seharian, karena saat tsunami, malam itu dia telepon minta maaf, minta doa.

Saat nelepon kami dengar suara dia teriak-teriak Allahu Akbar...Allahu akbar...," ujar Debby, kakak kandung M Rezza, kepada Tribun, Minggu (30/9/2018).

Baca: Mengerikan, Inilah Video Detik-detik Rumah Roboh dan Ambles Akibat Gempa Palu Donggala 7,4 SR

Menurut Debby, seusai adiknya menelpon Jumat malam tersebut, komunikasi mereka terputus.

Setelah itu tidak ada kabar apapun tentang keberadaan adik bungsunya tersebut.

Baru pada Sabtu sekitar pukul 11.10 WIB, adiknya mengabarkan bahwa ia selamat dan dalam keadaan sehat, melalui pesan singkat ke ponselnya.

"Kami keluarga di Lampung saat itu hanya berdoa, menyerahkan semua kepada Allah yang maha kuasa. Ibu saya dan kami semua gak tidur seharian. Alhamdulilah, Sabtu siang, adik saya kasih kabar lewat SMS. Dia bilang selamat, dan sehat-sehat. Dan kami juga tidak bisa kontak, hanya SMS saja," ungkapnya.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru TK ini, mengakui bahwa saat terjadinya gempa yang disertai tsunami, ia sempat memposting foto Rezza di wall media sosial miliknya untuk memohon doa atas keselamatan adiknya yang baru menikah satu tahun lalu.

Debby mengungkapkan, adiknya tersebut sebelum bertugas di Donggala Sulawesi Tenggah sempat bertugas di KoArmabar TNI Angkatan Laut Jakarta, dan masuk TNI AL pada tahun 2010, dengan pangkat saat ini sersan satu. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved