Tribun Bandar Lampung
BREAKING NEWS - Baru Satu dari Lima Pelajar SD Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis Lapor Polisi
Salah seorang anak, korban pelecehan seksual sesama jenis di Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung sudah melaporkan kejadian itu ke polisi.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Salah seorang anak, korban pelecehan seksual sesama jenis di Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung sudah melaporkan kejadian itu ke polisi.
Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Deni Saputra membenarkan adanya laporan pelecehan seksual yang dilakukan anak-anak di bawah umur di wilayahnya.
Baca: BREAKING NEWS - Pelaku Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tanjungkarang Timur Masih Pelajar SMP
"Sudah ada laporan yang masuk atas nama F, tapi kami arahkan untuk lakukan visum dahulu," katanya, Rabu 3 Oktober 2018.
Meski demikian, Deni mengaku, pihaknya tidak tinggal diam, dan saat ini sedang mengumpulkan keterangan para saksi.
"Kami masih memeriksa anak-anak ini, karena masih di bawah umur dan masih kecil maka saat pemeriksaan didampingi orangtuanya,” tandasnya.
Sebab, pelakunya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan korbannya masih duduk dibangku sekolah dasar.
Bahkan dikabarkan korbannya lebih dari satu orang, sehingga warga setempat yang terdiri dari beberapa RT melakukan rembuk pekon untuk bermusyawarah atas kasus ini.
Adapun pelaku diketahui berinisial M (12) dengan korban F (10), MA (9), MF (6), NF (8) dan RK (11).
Baca: BREAKING NEWS - Heboh, Warga Tanjungkarang Timur Digegerkan Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis
Muhammad Samsu, Ketua RT setempat membenarkan adanya peristiwa ini.
Ia pun menuturkan kejadian sudah berlangsung pada Sabtu malam 29 September 2018.
"Sebenarnya kejadian sudah malam minggu kemarin, dan sempat musyawarah kemarin kedua belah pihak," ungkapnya, Rabu 3 Oktober 2018.
Samsu pun menuturkan, peristiwa ini bermula saat dipergokinya dua anak laki-laki yang berbuat tindak pelecehan seksual di lantai dua masjid sekitar.
"Itu kejadian habis sholat isya, saya tidak tahu pasti kejadian, kebetulan sedang tidak dirumah, tapi yang jelas ramai, hingga keduanya dibawa ke RT sebelah," ujarnya.
Selanjutnya, karena sempat geger satu kampung, akhirnya diadakan musyawarah, tapi kata Samsu, korbannya bertambah menjadi empat orang.
"Ternyata tambah banyak, kalau pelaku itu masih sekolah SMP, kalau yang korban itu masih SD semua, dan yang melaporkan ke pihak kepolisian baru satu korban," tuturnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pelecehan_20180116_104118.jpg)