Berita Lampung

Pohon Tumbang hingga Lapak PKL di Lampung Tengah Hancur Disapu Puting Beliung

Sejumlah bangunan, pepohonan, dan lapak pedagang kaki lima di trotoar komplek Taman Tugu Pepadun hancur tersapu angin puting beliung.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
PUTING BELIUNG - Dampak bencana puting beliung Lampung Tengah, Rabu (5/11/2025).  

Ringkasan Berita:
  • Bencana puting beliung terjadi di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, pada Selasa (4/11/2025), menyebabkan kerusakan pada bangunan, pepohonan, dan lapak pedagang kaki lima di komplek Taman Tugu Pepadun.
  • Warga setempat, Yani, menyayangkan penanganan yang kurang cepat dan khawatir dengan dampak bencana tersebut dapat membahayakan keselamatan warga.
  • Berharap agar pemerintah dapat segera menanggulangi bencana tersebut untuk mencegah dampak lebih kuat.

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Cuaca buruk yang terjadi di Kabupaten Lampung Tengah menyebabkan bencana alam puting beliung di Kecamatan Gunung Sugih.

Hujan deras disertai angin yang terjadi sejak Selasa (4/11/2025) tersebut menyebabkan sejumlah bangunan, pepohonan, dan lapak pedagang kaki lima di trotoar komplek Taman Tugu Pepadun hancur tersapu angin.

Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Lampung Tengah Sudahono mengatakan, bahwa sejumlah pohon yang ada komplek Tugu Pepadun ambruk akibat hujan yang terjadi pada Selasa (4/11/2025) pukul 03.00 WIB hingga siang hari.

"Dampaknya luar biasa, semua warung pedagang kaki lima yang dibangun semi permanen di trotoar komplek Tugu Pepadun habis. Mall Pelayanan Publik juga terdampak, bangunan SD terdampak, dan kita sekarang sedang melakukan pembersihan sejumlah pohon yang tumbang melintang menutupi sebagian jalan," kata dia, Rabu (5/11/2025).

Sementara, Yani (45) selaku warga setempat yang melihat kejadian mengaku kaget melihat bencana puting beliung mengangkat setiap atap hingga terbang dan tersangkut di tiang listrik.

Menurutnya, saat angin puting beliung berlangsung, dia sedang duduk bersama ibu-ibu lain di depan SD di komplek Tugu Pepadun menunggu anak pulang sekolah.

Dia melihat angin kencang yang menghamburkan setiap atap yang dilalui oleh bencana angin tersebut.

"Tiba-tiba setelah hujan ada angin kencang muter-muter sampe suaranya kenceng. Pertamanya kami melihat atap spandek terangkat sampai tersangkut di kabel listrik, lalu kami langsung lari karena panik," terangnya.

"Saya yakin bahayanya kalau ada anak-anak di situ bisa kelempar juga," tambahnya.

Yani kemudian khawatir dengan dampak bencana tersebut dapat mengganggu keselamatan saat atap spandek tersangkut di kabel listrik.

Dia pun menyayangkan penanganan yang kurang cepat, karena khawatir hal tersebut dapat membahayakan keselamatan warga.

"Harapan kami kalau ada bencana dapat segera ditanggulangi, karena takutnya ada dampak yang bisa mengganggu aktivitas dan membahayakan warga setempat," ujarnya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Lampung tengah sudah meninjau lokasi yang terdampak angin puting beliung di Gunung Sugih.

Peninjauan lokasi tersebut dilakukan oleh Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya di beberapa titik di antaranya Taman Tugu Canang, bangunan sekolah, Islamic Center, serta beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terpaan angin kencang.

Melihat kondisi di lapangan, Bupati Ardito Wijaya langsung memerintahkan Plt Kepala BPBD Lampung Tengah untuk menurunkan tim guna melakukan pendataan kerusakan, pembersihan material, serta langkah penanganan darurat bagi masyarakat terdampak. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved