Bocah SD Ditelanjangi Kemudian Direkam hingga Videonya Viral, Dibully dengan Sebutan 'Bocah Cabul'
Bocah kelas 2 SD berinisial NF dirundung alias di-bully dan direkam hingga viral.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bocah kelas 2 SD berinisial NF dirundung alias di-bully dan direkam hingga viral.
Orangtua siswa di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung itu lalu melapor ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bangka Belitung.
Baca: Klarifikasi Video Viral Emak-emak Marahi Pelajar SMP yang Tak Sengaja Senggol Mobilnya
Pelaku diduga siswa SMP, yang merupakan tetangga korban.
"Orangtua tersebut menceritakan bahwa sang anak ditelanjangi oleh temannya dengan kaki dan tangan diikat. Pelaku diduga tetangga korban yang masih SMP," kata Ketua KPAD Kepulauan Bangka Belitung Sapta Qodriah kepada Kompas.com, Rabu (3/10/2018).
Tetangga korban juga merekam dan menyebarkan video perundungan terhadap NF yang diberi judul 'Bocah Cabul'.
Setelah didalami KPAD, ternyata perundungan tersebut berawal dari bercanda.
Baca: Video Viral 2 Siswi SMP Berkelahi dan Jadi Tontonan Siswa Lain, Identitas Akhirnya Terungkap
"Ini awalnya bercanda. Korban di-bully. Kondisinya ketika itu tangan korban diikat ke belakang dan pakaiannya dibuka lalu difoto," kata Sapta, Kamis (4/10/2018).
"Korban yang kelas 2 SD dan pelaku masih SMP itu saling bertetangga di Kelurahan Paritlalang, Pangkal Pinang," jelasnya.
Orangtua korban kemudian meminta kasus ini dilaporkan ke polisi dan sempat menjalani mediasi.
Namun, belum dipastikan kasus berakhir damai atau berlanjut ke proses hukum.
Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan barang bukti gambar unggahan di media sosial dan laporan pihak keluarga serta keterangan saksi.
Baca: Video Viral, Bocah Kayuh Sepeda dari Cianjur ke Majalengka, Alasannya Bikin Elus Dada
Simak video di bawah ini :
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kepulauan Bangka Belitung bersama kepolisian mendalami kasus bocah terikat yang gambarnya diunggah ke media sosial.
Belakangan diketahui, aksi yang dilakukan pelaku terhadap korban bermula dari saling bermain dan bercanda.
"Ini awalnya bercanda. Korban dibuli," kata Ketua KPAD Kepulauan Bangka Belitung Sapta Qodriah saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/10/2018).