Dua Kecelakaan Maut Beruntun di Bandar Lampung, Renggut Nyawa Siswa SMP dan Mahasiswi
Dua Kecelakaan Maut Beruntun di Bandar Lampung, Renggut Nyawa Siswa SMP dan Mahasiswi
Mahasiswi Berprestasi
Sementara itu, mahasiswi berprestasi Akademik Polinela, Mayang Fitriani, juga mengalami lakalantas maut, Selasa petang.
Mayang dikebumikan di TPU Pekon Pagar Bukit, Bengkunat, Pesisir Barat, Rabu pagi.
Paman Mayang, Faturohman, menuturkan, keponakannya tersebut merupakan sosok penurut di mata keluarga.
"Anaknya itu tidak neko-neko, selalu nurut kalau dibilangi," kata Faturohman, saat dihubungi Tribun melalui ponsel Kaprodi Agribisnis Polinela, Muhammad Zaini, kemarin.
Faturohman mengaku tidak mempunyai firasat apa pun tentang musibah ini.
Ia mengatakan, Mayang selama ini dirawat oleh kakeknya di Bengkunat. Setelah kuliah, Mayang pun tinggal di rumah kos di Bandar Lampung.
"Ayah Mayang sudah meninggal dunia, sedangkan ibunya kini berada di Pesawaran. Sebelum kuliah, dia memang tinggal bersama kakeknya," terang Faturohman.
Mayang memiliki dua orang adik. Saat ayahnya masih hidup, Faturohman mengatakan, Mayang kerap membantu ibunya berdagang gorengan.
Kaprodi Agribisnis Polinela, Muhammad Zaini, mengungkapkan, Mayang merupakan mahasiswi semester IV. Di lingkungan kampus, Mayang sudah dikenal karena prestasinya.
Secara akademik, ia selalu mendapat IPK di atas 3,5, dan menduduki peringkat 10 di jurusan. Mayang juga mendapatkan beasiswa dari Pemprov Lampung.
"Kami sangat kehilangan. Tadi dari kampus serta sebagian mahasiswa jurusan agribisnis datang ke rumah duka," ujarnya.
Sementara Suhesti Dwi Ayu, rekan korban yang dibonceng saat lakalantas, kini telah dibawa pulang ke Pesawaran oleh pihak keluarga. Kondisi Suhesti masih syok, sehingga Polinela memberikan kelonggaran untuk bisa menenangkan diri dulu.
Wulan, rekan sekampus Mayang, menceritakan sahabatnya tersebut sebagai sosok yang mandiri.
"Dia gak pernah merepotkan teman-temannya dan memang hidupnya mandiri banget," kata Wulan.
Sehari 2 Lakalantas
Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Syozarnanda Mega, membenarkan adanya dua lakalantas pada hari Selasa lalu.
"Kalau di perempatan bypass Khomarudin masih kami proses, kalau yang di Jalan Samratulangi tidak ada laporan," ujarnya.
Terkait lakalantas yang di Jalan Khomarudin sendiri, Nanda menuturkan, insiden itu melibatkan Colt Diesel bernopol BE 9840 CP dengan motor Honda Beat bernopol BE 3630 WN.
"Dua kendaraan itu sama-sama ke arah Natar (dari Panjang). Tapi, saat di perempatan (lampu merah), motor korban belok ke kanan, sehingga tersenggol dan terlindas mobil," tuturnya.
Nanda mengatakan peristiwa ini akan diproses sesuai aturan. "Saat ini masih diperiksa semua," ujarnya.(nif/byu)