Tribun Bandar Lampung
Kolam Limbah Tinja di TPA Bakung Overkapasitas, Pemkot Bandar Lampung Upayakan Renovasi
Pemkot Bandar Lampung berencana merenovasi tempat pembuangan dan pengolahan limbah tinja di TPA Bakung.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BAYU SAPUTRA
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemkot Bandar Lampung berencana merenovasi tempat pembuangan dan pengolahan limbah tinja di Tempat Pembuangan Akhir sampah Bakung. Ini merespons keluhan warga yang terdampak luapan limbah tinja lantaran Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja overkapasitas.
"Tempat pembuangan tinja akan kami renovasi mulai tahun depan (2019)," kata Herman usai menghadiri pelantikan pengurus Majelis Ulama Indonesia Bandar Lampung di Gedung Semergou, Rabu (17/10/2018).
Herman berharap warga setempat bersabar menunggu perbaikan IPLT.
"Kenyamanan warga pasti terganggu. Diharapkan untuk bersabar menunggu diperbaiki," ujarnya.
Selasa (16/10/2018), sejumlah warga Jalan Telung Buyut, RT 1 Lingkungan I, Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat, menyetop tiga unit mobil tinja. Ini wujud protes karena limbah tinja di TPA Bakung meluap hingga ke permukiman warga.
Andre Agustiawan, warga Bakung, mengungkapkan, limbah tinja meluap dari TPA sampah pada Senin (15/10/2018) malam. Dampaknya, jelas dia, aroma tak sedap tercium hingga Selasa pagi dan siang.
"Kami kebauan karena limbah tinja mengalir sampai ke lingkungan kami. Siang ini masih ada bekas tinjanya," kata Andre.
"Kami menolak mobil pembuangan tinja masuk ke TPS sampai ada pembenahan di tempat pembuangannya," imbuhnya.
68 Meter Kubik Sehari
Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Bakung Setiawan Batin menjelaskan, limbah tinja meluap akibat mobil sedot tinja dari pihak swasta membuang limbah tinja tidak pada tempatnya. Ia memperkirakan, limbah tinja dibuang di areal anaerob atau kolam pengolahan limbah.
"Seharusnya, lumpur tinja dibuang ke kolam SSC (Solid Separation Chamber). SSC itu kolam pemisahan lumpur. Memang semua kolamnya sudah penuh sampai akhirnya meluap," bebernya.
IPLT di TPA Bakung, ungkap Setiawan, seharusnya berkapasitas 14 meter kubik per hari. Namun, jelas dia, limbah tinja yang dibawa mencapai 68 meter kubik setiap hari sehingga menyebabkan kolam tinja overkapasitas.
"Jadi, mobil tinja yang datang setiap hari ada 23 rit atau membawa sekitar 68 meter kubik (limbah tinja) per hari," ujarnya.
Dalam pemberitaan Tribun Lampung, Juli lalu, sejumlah warga mengeluhkan aroma tidak sedap akibat kolam tinja sudah tidak cukup menampung limbah tinja.