Sekeluarga Jadi Korban Lion Air JT 610, Keluarga drg Wita Mengaku Pasrah
Sekeluarga Jadi Korban Lion Air JT 610, Keluarga drg Wita Mengaku Pasrah
Sekeluarga Jadi Korban Lion Air JT 610, Keluarga drg Wita Mengaku Pasrah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Suasana duka menyelimuti keluarga dokter gigi Wita di Sungailiat yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karang Karawang.
Wita bersama suaminya Rizaldi Gilang Pranata dan anaknya yang masih balita termasuk dalam manifes penumpang Pesawat Lion Air yang jatuh sekita jam 06.15 WIB, Senin (29/10/2018) yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju ke Bandara Depati Amir Pangkapinang.
Ibu Wita, Suswati tidak henti-hentinya menangis saat menerima keluarga maupun rekan-rekan sesama guru dan tetangga yang berdatangan ke kediaman mereka.
Baca: Artis Cantik Curhat Sempat Naik Pesawat Lion Air yang Sama Sebelum Kecelakaan Terjadi
Dia mengusap air matanya yang terus bercucuran.
Begitu juga saat ia menerima kedatangan para pegawai PT PLN yang menjadi rekan kerja menantunya Gilang.
Kamaludin Kirom, perwakilan keluarga drg Wita mengatakan pihak keluarga mendapat kabar duka jatuhnya pesawat Lion Air yang ditumpangi Wita bersama suami dan anaknya dari Whatsapps (WA) maupun berita dari televisi.
"Setelah kami mendapatkan data manifes penumpang ternyata nampak nama keluarga kami, yang pertama Rizaldi Gilang Pranata ini lantas kami hilang kontek, lah antar keluarga ternyata itu memang benar.
Semuanya kami berserah pada Allah dan sesuai dengan wawancara dari pak gubernur tadi pihak keluarga kami dari orang tuanya Anshori sudah berangkat ke Pangkalpinang maksudnya ingin ke Jakarta," ungkap Kamaludin.
Namun pihaknya mendapat kabar siang ini tertahan di Pangkalpinang karena menurut saran dari gubernur mengharapkan semua keluarga korban menunggu di Pangkalpinang.
"Kita kembalikan kepada maskapai penerbangan untuk menyelesaikan segala urusan di lapangan," kata Kamaludin.
Menurut Kamaludin, Gilang suami Wita menghadiri acara Ulang Tahun PT PLN di Jakarta ditunjuk sebagai panitia, selanjutnya ditugaskan oleh Dirut PT PLN ke Palembang.
"Selesai dari sana dia menjemput istrinya mau berlibur barangkali, mereka ketemu di bandara dia menyusul ke Bandara Depati Amir berangkat ke Jakarta namun selesai acara itu maksud mereka mau kembali lagi ke Bangka naiklah pesawat Lion Air yang terjadi musibah ini yang tak disangka-sangka," tutur Kamaludin.
Dari pihak keluarga sangat berharap ada keajaiban Wita sekeluarga bisa selamat, tetapi keluarga juga pasrah jika Allah sudah berkehendak drg Wita bersama suami dan anaknya jika memang harus pergi.
"Masalahnya ini bukan kendaraan roda empat ini pesawat yang terjun jatuh ke air.
Namun semua ini kami berserah kepada Allah bagaimana yang terbaik untuk beliau. Kalaupun sudah suratannya kami pun sudah mengikhlaskan," ungkap Kamaludin.
Banyak Korban Diduga Masih Berada di Badan Pesawat, Ini yang Dilakukan Basarnas
Badan SAR Nasional memprediksi banyak korban yang masih berada di badan pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
"Saya perkirakan banyak korban masih di dalam pesawat. Oleh karena itu, kami terus lakukan penyelaman untuk menemukan badan pesawat," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Bambang Suryo Aji dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Baca: Percakapan Terakhir Pramugari Lion Air JT 610 dengan Pacarnya: Baby Kamu Gak Apa-apa kan?
Prediksi Bambang itu karena tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri sudah melakukan pencarian sejak pagi di area jatuhnya pesawat.
Namun, hanya beberapa potongan tubuh korban yang ditemukan di permukaan air.
Enam kantong potongan tubuh korban itu saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Said Sukanto (Polri) di Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polri.
Bambang memastikan tim SAR terus melakukan pencarian selama 24 jam semenjak pesawat dinyatakan hilang untuk mencari dan mengangkat korban.
Pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin pagi ini.
Pesawat tujuan pangkal pinang itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada pukul 06.20 WIB. Pesawat itu hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Baca: Cuaca Tak Buruk, Pesawat Masih Baru. Inikah Indikasi yang Bikin Lion Air JT 610 Jatuh?
Kronologi evakuasi
Badan SAR Nasional (Basarnas) terus menangani insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, Senin (29/10/2018).
Barang dan jenazah yang dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang, dikirim ke daratan Jakarta lewat Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di posko penanganan pelabuhan, petugas mencatat kronologi penanganan dan temuan.
Berikut kronologi penanganannya hingga Senin sore pukul 16.00.
- 07.20 WIB: KN 224 bertolak menuju koordinat LKP. RB (rubbber boat) 03 bertolak menuju lokasi kejadian perkara (LKP).
- 09.35 WIB: Tim RB 1 (penyelam) POB (person on board) 2 bertolak menuju lokasi.
Baca: Warga Kotabumi Diduga Naik Lion Air yang Jatuh, Istri Langsung Terbang ke Jakarta
- 09.53 WIB: Tim RB 02 POB 13 bertolak menuju lokasi.
- 10.40 WIB: KN Damari KP LKP dengan POB bertolak menuju lokasi.
- 12.07 WIB: Tim penyelam melakukan penyaman di sekitar LKP (nihil).
- 13.02 WIB: Tim lapangan (Capt. KN 224) menemukan potongan tubuh di sekitar LKP.
- 13.05 WIB: Serpihan dan potongan tersebut dibawa RIB 02 dan 03 menuju posko.
- 13.35 WIB: RIB menuju posko utama Pelabuhan JICT 2 membawa tiga kantong.
- 13.45 WIB: Tim penyelam Basarnas kembali melakukan penyelaman di sekitar LKP.
Baca: 21 Pegawai Kementerian Keuangan Jadi Korban Lion Air, Menkeu Sri Mulyani Menangis
- 14.15 WIB: KRI Tenggiri menyerahkan penemuan serpihan-serpihan pesswat ke KN Basudewa.
- 14.21 WIB: KP 3004 Polda Metro Jaya menyerahkan serpihan pesawat ke KN Basudewa.
- 14.38 WIB: RIB 01 tiba di Dermaga JICT 2 dengan membawa barang-barang penumpang.
- 14.38 WIB: RIB 01 tiba di Dermaga JICT 2 membawa enam kantong (jenazah).
- 14.45 WIB: Ambulans Polri membawa enam kantong jenazah ke RS Polri.
- 15.10 WIB: Tim di LKP menemukan tiga potongan di permukaan.
- 15.22 WIB: Ditemukan satu potongan tangan orang dewasa.
- 15.45 WIB: Pilot boat MP.AC Pelindo menyerahkan serpihan jok/busa tempat duduk pesawat dan potongan kepala, rambut, potongan daging, dan potongan-potongan tersebut dimasukkan ke kantong jenazah.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi serta 7 awak pesawat lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Basarnas Prediksi Banyak Korban Masih Berada di Badan Pesawat"
Diakuinya, Gilang suami Wita di manifes penumpang berada di nomor urut 151 Rizal Sputra dan Wita berada di nomor urut 174 atas nama Witaseriani.
"Kalau sudah masuk manifes berarti sudah pasti," kata Kamaludin.
Pihak keluarga drg Wita menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Maskapai Penerbangan Lion Air bersama pemerintah bagaimana mengenai para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/drg-wita-bersama-suami-dan-anaknya_20181029_192412.jpg)