Tribun Bandar Lampung
Boncengan Motor Berempat, Ibu dan Anak Tewas Terlindas Bus Pariwisata di Bypass
Saat itulah bus pariwisata bernopol B 7190 FGA muncul dan melindas Nunung dan Shinta.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), Bandar Lampung kembali menelan korban jiwa.
Kali ini, seorang ibu dan anaknya meregang nyawa akibat terlindas bus pariwisata, tak jauh dari Polsek Kedaton, Minggu, 4 November 2018 sekitar pukul 10.00 WIB.
Kedua korban adalah Nunung Rahayu (27) dan anaknya, Sinta Pane (2), warga Dusun Sinar Banten, Desa Sidosari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Muayah (36), tetangga korban, menceritakan, saat itu Nunung dan anaknya naik sepeda motor Yamaha Mio nopol BE 4246 AM warna hitam dengan berboncengan berempat.
Motor itu dikendarai oleh Mei Suri (33). Sementara Anisa Putri Azhara (11), Shinta, dan Nunung berada di belakang.
”Yang bawa motor Meimei (panggilan Mei Suri). Sinta di tengah dan Nunung di belakang,” tambahnya.
Saat itu, kata Muayah, mereka hendak membeli obat di apotek.
Baca: Tragis! Guru Kimia SMAN 13 Bandar Lampung Tewas Terlindas di Bypass, Sopir Truk Kabur
"Ya tadi itu mereka berempat boncengan pakai motor mau ke apotek," ujarnya.
Muayah menuturkan, awalnya mereka ke apotek di kawasan Perumahan Bataranila, Hajimena.
"Tapi, (obatnya) gak dapat. Makanya mereka cari keluar ke daerah Kedaton,” tambahnya.
Diduga karena tak mampu menguasai motornya, Meimei terjatuh bersama ketiga penumpangnya.
Saat itulah bus pariwisata bernopol B 7190 FGA muncul dan melindas Nunung dan Sinta.
Baca: Begini Kronologi Kecelakaan Maut di Bypass
Sementara Mei Suri dan Anisa lolos dari maut.
”Nah, gak tahu ceritanya, mereka kecelakaan. Yang Meimei dan Anisa jatuh ke pinggir jalan. Kalau Nunung dan Sinta (jatuh) ke jalan, kelindaslah sama bus," sebutnya.
Sementara itu, saksi mata Hasbi membenarkan adanya kecelakaan tak jauh dari Polsek Kedaton.
"Ya tadi jam 10. Tadi itu boncengan empat, dari arah Rajabasa menuju ke arah Panjang," ungkapnya.
Entah kenapa, sepeda motor terlihat oleng dan terjatuh.
"Dari belakang pas ada bus melintas. Jadi kelindas. Dua meninggal," tandasnya.
Bypass Maut
Sebelumnya, Bypass sudah menelan beberapa korban jiwa.
Seorang guru Kimia di SMA Negeri 13 Bandar Lampung bernama Umiyati Murni (55) tewas setelah terlindas truk di samping Rumah Sakit Immanuel, Jumat (13/4/2018).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung Komisaris M Syourzananda Mega membenarkan peristiwa lakalantas maut yang menewaskan warga Jalan Abdul Kadir, Gedong Meneng, Rajabasa tersebut.
Menurut Nanda, sebelum terlindas truk, sepeda motor korban oleng.
Nanda mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.05 WIB atau sesudah salat Jumat.
"Jadi saat itu sepeda motor Honda Vario BE 2934 BC yang dikendarai Novita Giovalda dengan membonceng Umiyati, sempat oleng karena diseruduk lebih dahulu oleh truk lainnya," jelasnya, Jumat.
Menurut Nanda, saat itu kendaraan yang dikemudikan Novita berjalan dari arah Rajabasa menuju arah Panjang.
Saat tiba di dekat perempatan Jalan Endro Suratmin, Kelurahan Sukarame, sepeda motor tersebut ditabrak dari belakang oleh mobil truk yang tidak diketahui identitasnya.
Baca: Taruna vs Pikap di Bypass, Satu Tewas
"Akibatnya motor korban oleng dan terjatuh dengan posisi pengendara jatuh ke kanan sedangkan penumpangnya ke kiri. Seketika itu pula dari arah belakang datang mobil dump truk yang juga tidak teridentifikasi melindas kepala penumpang motor tersebut, akibatnya pengendara meninggal dunia," jelas Nanda.
Nanda mengatakan, pasca kecelakaan tersebut pengendara sepeda motor mengalami luka berat dan memar sehingga dibawa ke Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung.
Satu korban tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), tepatnya di depan Polsek Kedaton, Jumat, 30 Maret 2018.
Sebelum tabrakan dengan mobil pikap Mitsubishi L300 bernopol B 9926 BAF, ternyata Daihatsu Taruna BE 1061 AF kehilangan kendali akibat kebut-kebutan.
Kecelakaan ini melibatkan mobil Daihatsu Taruna bernopol BE 1061 AF dan mobil pikap Mitsubishi L300 bernopol B 9926 BAF.
Dalam peristiwa itu, satu korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Korban tewas adalah pengemudi pikap. Sementara pengemudi Taruna sudah diamankan.
Ade (28), saksi mata, mengaku melihat mobil Taruna sedang melaju kencang dari arah Rajabasa menuju Panjang. Dia menduga, pengemudi Taruna tersebut kebut-kebutan dengan mobil lain.
"Kelihatannya sih tadi kayak kejar-kejaran dengan mobil Avanza," ujar Ade.
Tiba-tiba, lanjut Ade, mobil Taruna kehilangan kendali dan naik ke median jalan.
"Sampai di sini (depan Polsek Kedaton), tiba-tiba mobil (Taruna) banting kanan dan naik median sampai nabrak tiang (lampu) penerangan," tuturnya.
Pada saat bersamaan, kata Ade, muncul mobil pikap dari arah berlawanan. Akhirnya, tabrakan kedua mobil tak dapat dihindarkan. Pengemudi pikap meninggal dunia di lokasi kejadian.
”Nggak tahu kenapa. Mabuk atau gimana. Akhirnya naik ke median. Kebetulan di arah berlawanan ada mobil itu (pikap B 9926 BAF)," kata Ade.
Ade menyebutkan, di dalam mobil Taruna terdapat tiga orang. "Ya, tiga orang,” ujarnya. (*)