Satu Keluarga Jadi Korban Lion Air, Jenazah Sang Ayah Tiba, Jasad Anak dan Istri Belum Diketahui
Satu Keluarga Jadi Korban Lion Air, Jenazah Sang Ayah Tiba, Jasad Anak dan Istri Belum Diketahui
Sebelumnya, ia mengucapkan terimakasih kepada tim Basarnas yang kerja kerasnya patut diapresiasi.
Namun, ia menyebut pengecualian untuk Lion Air, yang dianggap tidak ada empati.
"Kami menyampaikan apresiasi kami sebesar-besarnya.Terima kasih sebesar- besarnya pada Basarnas kami merasa tersanjung dengan evakuasi korban khususnya pak Syahrul Anto pahlawan kami. Tapi tidak untuk Lion, maaf pak Rusdi Kirana saya anggap gagal," ucapnya.
Ucapannya membuat keluarga lainnya memberikan tepuk tangan.
Pria paruh baya ini mengucapkan kekecewaannya.
Dengan mata berkaca-kaca, ia menyebut jika perusahaan itu tak pernah memberi ucapan duka citanya kepada keluarga korban.
"Mungkin bapak-bapak lihat sejak kejadian segera bentuk crisis center. Hanya itu saja. Jangankan berempati, menelepon saja tidak pak. Kami keluarga perlu dirangkul, kami kehilangan anak kami bukan mereka dibuang ke laut pak," tuturnya.
Pemilik maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana juga sempat diminta berdiri oleh keluarga korban.
"Pak Rusdi mohon kesediaannya berdiri, pak. Saya mau lihat, sejak hari pertama saya tidak tahu seperti apa rupaya," ucapnya.
Mendengar permintaan itu, Rusdi lantas berdiri menghadap ratusan keluarga Korban.
Dikutip dari Kompas.com, Rusdi Kirana hanya terdiam dan menelangkupkan tangan sebagai tanda permintaan maafnya.
Orang tua korban berharap pemerintah dan pihak lainnya lanjut melakukan pendampingan terhadap keluarga korban.
Bila hasil penyelidikan KNKT menyatakan ada pelanggaran dari pihak maskapai, ia meminta pertanggung jawaban untuk diproses secara hukum.
"Mohon perhatian pemerintah kami korban dengan segala emosinya, saya berharap pemerintah bisa dampingi kami. Ini tidak selesai pada Lion Air bayar asuransi kami," ujarnya.
Diketahui, proses evakuasi jenazah korban Lion Air PK-LQP JT 610 masih terus dilakukan.