Lewat Cara Ini Identitas Bayi Korban Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang Berhasil Diungkap

Identitas Bayi Korban Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang Berhasil Diungkap DVI Polri

Editor: Safruddin
Satu tubuh jenazah korban Lion Air JT 610 berhasil diidentifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi, di RS Polri, Rabu (31/10/2018)(KOMPAS.com/Ryana Aryadita) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Jenazah bayi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP berhasil diidentifikasi tim DVI Polri, Jumat (9/11/2018).

Bayi berusia satu tahun tiga bulan tersebut atas nama Kyara Aurine Daniendra.

Ia menjelaskan, proses identifikasi tersebut menjadi lebih cepat setelah keluarga Kyara memberikan data berupa cap kaki kanannya.

Baca: Kronologi Tragedi Mengerikan Drama Surabaya Membara, Dua Orang Tewas dan 8 Terluka

Menurut Suyanta, sebenarnya jenazah bayi tersebut sudah ditemukan di awal-awal proses evakuasi.

Hal yang menyulitkan identifikasi jenazah Kyara karena kedua orang tua Kyara juga menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610.

"Sebenarnya ini sudah datang waktu awal-awal proses evakuasi, tapi karena kedua orangtuanya juga jadi korban kami agak kesulitan untuk mengidentifikasinya," kata Suyanta di RS Bhayangkara Polri Tingkat I Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (9/11/2018).

Suyanta mengatakan, cap kaki kanan Kyara tersebut diambil ketika Kyara lahir di rumah sakit.

Berdasarkan berkas yang diterimanya, selain cap kaki juga tertera data lain misalnya jam dan tempat lahir serta nama kedua orangtua Kyara.

"Biasanya ketika bayi baru lahir akan diambil cap kakinya. Di situ tertulis semua identitasnya, dari jam lahir sampai nama orang tua, lengkap. Biasanya itu dilakukan agar satu bayi tidak tertukar dengan bayi lainnya," kata Suyanta.

Baca: Hari Pahlawan 10 November 2018, 25 Quotes dan Kata Mutiara yang Bisa Dibagikan ke IG, FB, dan WA

Suyanta menjelaskan hal yang menjadi kesulitan timnya dalam proses identifikasi korban melalui sidik jari adalah kondisi sidik jari.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi sidik jari korban antara lain pembusukkan dan cuaca tempat jenazah tersebut ditemukan.

Untuk Kyara, ia mengatakan kondisinya cukup bagus sehingga memudahkan dalam proses identifikasinya.

"Kondisinya masih cukup bagus, sehingga kita bisa mudah mengidentifikasinya," kata Suyanta.

Suyanta mengatakan ada dua metode yang biasa dilakukan timnya untuk mengidentifikasi jenazah lewat sidik jari.

Pertama dengan menggunakan Inafis Portable System (IPS).

Sistem tersebut dioperasikan dengan komputer yang menyimpan database sidik jari.

Data sidik jari tersebut didapat lewat lembaga kependudukan seperti Disdukcapil yang menyimpan rekaman sidik jari penduduk.

Jika dari sistem tersebut tidak berhasil diperoleh data yang akurat, maka akan dilakukan cara kedua.

Cara kedua yang dipakai tim Inafis adalah dengan pencocokkan kasat mata.

Baca: Jadwal dan Link Live Streaming Fuzhou China Open 2018 -Semifinal Marcus/Kevin vs Liu Cheng/Zhang Na

Menurut Suyanta, waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi jenazah lewat sidik jari sangat bervariasi karena tergantung dengan kondisi sidik jari korban.

"Keduanya harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati," kata Suyanta.

Sejak hari pertama operasi evakuasi dan pencarian korban pesawat Lion Air PK-LQP ada 36 personel Inafis yang dilibatkan.

"Kita ada tiga tim, satu tim 12 orang. Cukup banyak," kata Suyanta.

Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, kembali berhasil mengidentifikasi 6 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP Jumat (9/11/2018).

Berikut enam jenazah yang berhasil diidentifkasi DVI Polri ;

1. Muas Efendi (57), laki-laki, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

2. Murdiman (46), laki-laki, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

4. Darwin Haryanto (51), laki-laki, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

5. Fendi Christanto (46), laki-laki, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;

6. Kyara Aurine Daniendra (1 tahun 3 bulan), perempuan, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan medis dan sidik jari.

 
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved