Bongkar 2,5 Hektare Ladang Ganja di Tanggamus, Polisi Cuma Papasan dengan Pemilik Lahan di Jalan

Bongkar 2,5 Hektare Ladang Ganja di Tanggamus, Polisi Cuma Papasan dengan Pemilik Lahan di Jalan

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
Dokumentasi Satnarkoba Polres Tanggamus
Penemuan kebun ganja di Talang Balak, Dusun Kedaung, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung Timur. 

Medan sulit mulai terasa saat menyusuri sungai kedua. Sebab, sungai tersebut cukup panjang dan banyak batu. Perhitungan Herman, total perjalanan kaki tersebut memakan waktu sampai tiga jam.

Usai menyusuri sungai, Herman dkk harus berjalan lagi masuk ke kawasan hutan. Medan perjalanan pun cukup menguras tenaga karena harus turun naik melewati dua bukit.

Belum sampai di lokasi yang diinformasikan, matahari sudah mulai terbenam. Kondisi hari yang gelap membuat tim gabungan tak leluasa bergerak. Jalan pun tidak terlihat.

Meski begitu, tim gabungan tersebut terus memaksakan diri untuk sampai di lokasi sasaran.

Setelah sampai, Herman dkk merasa beruntung karena di kawasan hutan tersebut ada gubuk milik Awi, pemilik ladang ganja yang kini buron, dan Mat Yusuf, pekerja yang merawat tanaman ganja dan kini mendekam di sel tahanan.

"Akhirnya kami bermalam di gubuk itu karena capek. Pakaian basah semua sebab saat itu hujan juga," terang Herman.

Di gubuk berukuran 5x4 meter itulah tim mendapati bahan makanan, beras, dan mie instan. Akhirnya itu dimasak untuk makan. Setelah itu barulah semua istirahat.

"Kami mulai mencari besoknya. Tanaman pertama yang ditemukan yang kecil-kecil, baru tumbuh usai disemai," ujar Herman.

Penemuan itu melahirkan keyakinan tujuh personel itu terkait adanya ladang ganja di kawasan tersebut.

"Terus kami mengelilingi kebun itu. Cukup berat juga karena harus babat semak-semak. Di sana kan banyak juga tanaman yang bikin gatal itu, tanahnya licin karena hujan," terang Herman.

Titik kedua tanaman ganja ditemukan agak jauh dari lokasi penemuan pertama. Di titik kedua itu, tanaman ganja diperkirakan sudah berusia cukup lumayan.

Penemuan titik kedua makin mempertajam insting ketujuh personel itu akan masih adanya ladang ganja lainnya.

"Akhirnya kami terus cari lagi, dan tempat tanaman ketiga ditemukan di sekitar belakang gubuk, cuma tertutup tanaman aren dan tanaman yang buat gatal, daun jelatong," ujar Herman.

Dari ketiga ladang ganja tersebut didapat tanaman siap panen setinggi dua meter berjumlah 80 batang, kemudian di titik kedua ditemukan 20 batang dengan ketinggian 70 cm, dan tanaman tumbuh usai disemai setinggi 18 cm berjumlah 21 batang. Berat seluruh tanaman 15,3 kg.

"Setelah itu kami pulang, perjalanan pulang juga sama dengan perjalanan berangkat, jalan kaki lewat sungai, harus buka-buka jalan juga saat di kebun," terang Herman.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved