Tembok Pagar SD Roboh Timpa Siswa Tewaskan 2 Murid Sekolah, Sudah Lama Diingatkan Warga
Tembok Pagar SD Roboh Timpa Siswa Tewaskan 2 Murid Sekolah, Sudah Lama Diingatkan Warga
Ketua Komite SDN 141, Rustami Agafar, mengatakan, tembok sekolah tersebut dibangun pada tahun 2016 lalu.
"Tembok ini dibangun bukan menggunakan APBD. Tapi biayanya swadaya wali murid," kata Rustami pada wartawan, Rabu.
Menurut dia, robohnya pagar tembok ini, disamping karena musim hujan, juga jalan di samping tembok merupakan jalan umum.
"Kan jalan itu jalan umum yang banyak dilewati truk sehingga menyebabkan getaran," tambahnya.
3. Kronologi peristiwa yang merenggut dua nyawa siswa

Kapolsek Bukit Raya, Kompol Pribadi, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat itu beberapa korban, khususnya para siswa SDN 141 Pekanbaru dan sejumlah warga sedang melintas di dekat tembok.
Saat itu tiba-tiba tembok sekolah roboh dan menimpa para siswa dan warga yang berada di dekatnya.
"Menurut keterangan saksi, Erlin Sihithe (35) orang tua dari korban William Maleakhi, saat itu ia mengantarkan anaknya ke sekolah dan memarkirkan sepeda motor di samping pagar tembok.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba tembok roboh lalu menimpa korban yang lainnya," kata Kompol Pribadi.
Melihat anaknya tertimpa tembok, Erlin pun segera berteriak dan meminta tolong.
Warga juga segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Bukit Raya.
Setelah itu, petugas Damkar Kecamatan Bukit Raya lalu mengevakuasi korban.
"Jadi total korban enam korban. Dua meninggal dan empat luka ringan. Korban yang luka dirawat di RS Safira Pekanbaru. Sedangkan dua korban meninggal dunia dibawa ke rumah duka," kata Pribadi.
4. Duka keluarga korban Yanitra Oktovizoly
