Pria Dibakar Hidup-hidup sampai Tewas di Deli Serdang, Pelaku Mengaku Terkejut Lihat Korban
Seorang pria dibakar hidup-hidup sampai tewas di Deli Serdang pada Jumat (23/11/2018) malam.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pria dibakar hidup-hidup sampai tewas di Deli Serdang pada Jumat (23/11/2018) malam.
Selain dibakar hidup-hidup sampai tewas, pria tersebut juga sempat dianiaya.
Peristiwa pria dibakar hidup-hidup sampai tewas yang dialami Sudirman (35) alias Pai, terjadi di lapangan sepak bola Reformasi Tembung, Jalan Medan-Batang Kuis, Deli Serdang, pada pukul 19.00 WIB.
Hanya berselang delapan jam kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/11/2018) pukul 03.00 WIB, polisi berhasil menangkap tersangka yang menganiaya dan membakar Sudirman.
Berikut, fakta-fakta kasus pria dibakar hidup-hidup sampai tewas di Deli Serdang, sebagaimana dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun-Medan.com.
1. Ditembak Polisi
Kapolsek Percut Seituan, Kompol Faidil Zikri mengatakan, tersangka terpaksa diberi tindakan tegas terukur karena berusaha melawan saat akan ditangkap polisi.
• Siram Bensin ke Ibu Mertuanya, Seorang Pria Malah Tewas Terbakar
"Hanya dalam tempo 8 jam, tersangka penganiayaan dan pembakaran korban berhasil ditangkap," kata Faidil, Sabtu (24/11/2018).
"Tersangka juga kami lumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melawan saat akan ditangkap," sambungnya.
2. Motif Sakit Hati
Tersangka bernama Benjonson Situmorang diduga dendam dan sakit hati dengan korban Sudirman (35).
Benjonson merupakan warga Batang Kuis Desa Tumpatan Nibung, Gang Tanom Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang.
Dari hasil penyelidikan, tersangka diduga sudah merencanakan ingin menghabisi nyawa korban, dengan cara membakarnya hidup-hidup.
"Dari keterangan saksi, tersangka sudah mempersiapkan bahan bakar di dalam botol air mineral, untuk membakar korban," kata Faidil Zikri.
Faidil menjelaskan, tersangka diduga sakit hati karena korban mengajak istrinya mengonsumsi narkoba.
Tersangka yang sudah tersulut amarah mendatangi korban di lokasi kejadian.
Dengan menggunakan martil, tersangka memukul kepala korban hingga tak sadarkan diri.
Setelah itu, tersangka membakar tubuh korban dengan bahan bakar.
"Korban dibakar setelah sebelumnya tak sadarkan diri akibat dipukul dengan martil oleh tersangka," papar Faidil.
Warga yang melihat kejadian tersebut, langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban.
Warga kemudian membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Sudirman saat itu masih dalam kondisi kritis di RSUD Pirngadi Medan.
Sementara, tersangka yang panik melihat warga, kemudian melarikan diri.
Namun, tersangka akhirnya bisa ditangkap petugas kepolisian.
3. Kronologi
Peristiwa tersebut awalnya diunggah di akun Instagram @taukotembung.
Saksi mata yang melihat pembakaran tersebut, Raji, saat dihubungi Tribun-Medan.com, mengutarakan, peristiwa tersebut terjadi di lapangan dekat Supermarket Irian.
“Awalnya, ada orang kejar-kejaran. Saya dan warga lain berpikir itu tadi ada maling. Karena seperti mengejar maling,” ujarnya.
Karena penasaran, warga pun menuju lokasi.
Sesampainya di lokasi yang berada di sebuah lapangan tepat di samping Supermarket Irian, ada orang yang sudah terbakar dengan api yang masih menyala.
“Kaget pas lihat ternyata sudah terbakar. Banyak warga yang langsung cari peralatan untuk mematikan api, seperti nyari air dan lainnya. Terus, beberapa warga sempat berteriak kepada seorang pria berusia 39 tahunan gitu,” tuturnya.
Namun, ia menjelaskan, pria tersebut berhasil melarikan diri.
“Tadi, sepertinya laki-laki yang umurnya 39-an tahun itu lari mengejar yang terbakar, sambil bawa broti (batang kayu). Kami pikir kejar maling ternyata sudah terbakar dan laki-laki itu melarikan diri,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, beberapa warga juga melihat pria tersebut berlari begitu cepat, dan beberapa kali sempat tertabrak kendaraan yang lewat di kawasan tersebut.
“Ini kan di jalan besar. Banyak kendaraan lewat dan memang kakinya agak pincang-pincang, kayak habis ditabrak gitu. Dan, kata warga, juga bukan warga situ,” ungkapnya.
Ia menerangkan, ada banyak info yang beredar mengenai kejadian tersebut.
Ada beberapa warga yang menduga jika ada perkelahian antara pria berusia 39 tahunan, dengan pria yang terbakar tersebut.
“Yang terbakar sepintas pakaiannya mirip seperti pakaian anak-anak punk. Tapi nggak begitu jelas karena seluruh tubuhnya dipenuhi api, dan kami (warga) cuma bisa mendengar ia teriak-teriak minta tolong kepanasan,” terangnya.
Ia menuturkan, setelah api berhasil dipadamkan, pria malang yang hampir seluruh tubuhnya terbakar tersebut, langsung dilarikan warga ke rumah sakit terdekat yang ada di kawasan tersebut.
“Tadi dibawa dengan becak barang ke rumah sakit, kalau nggak salah ke Citra Medika karena rumah sakit yang paling dekat. Tapi nggak tahu akhirnya dibawa ke mana. Karena memang tadi, kondisinya sudah sangat parah dan banyak yang berpikir sudah meninggal namun masih ada suaranya,” tuturnya.
4. Korban Meninggal Dunia
Sudirman alias Pai mengembuskan napas terakhirnya di RS Pirngadi, Medan, Sabtu siang.
Jenazahnya sedang dalan perjalanan menuju rumah duka di Jalan Tanom, Batangkuis, Deliserdang.
Beberapa pelayat yang sudah hadir di rumah duka tampak berkerumun tatkala menyaksikan foto pelaku Benjonson, yang sudah diamankan Polsek Percut Seituan.
Mereka juga berulang kali menyaksikan sebuah video yang memperlihatkan Pai dilalap api.
5. Pengakuan Pelaku
Di sela-sela saat kasusnya dipaparkan, pelaku Ben Jonson mengaku tega membakar Sudirman alias Pai (35) hidup-hidup karena merasa sakit hati.
"Jadi, aku pergoki istriku lagi nyabu pas di Lampung. Setelah itu, aku tampar dan cekik istriku sampai dia mengakui perbuatannya," kata Ben, memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (24/11/2018).
"Baru diakui yang awal mulanya mengajari si Pai katanya, waktu di Tembung," sambungnya.
Ben Jonson menjelaskan bahwa ia sudah lama kenal dengan Pai.
Tujuan ia kembali ke Kota Medan dalam tiga hari terakhir karena ingin mengurus akta kelahiran anaknya.
Ditanya apakah pembakaran yang dilakukannya sudah direncanakan?
Ben menyangkal pertanyaan yang ditujukan kepadanya tersebut.
"Nggaklah, kalau direncanakan nggak ada itu. Karena, aku terkejut aja lihat si Pay," ujar Ben menyangkal.
Saat dikonfrontasi, apakah bensin memang sudah dipersiapkan untuk membakar Pay?
Ben kembali menyangkal dan mengatakan hal itu tidak benar.
"Nggak ada itu, tidak benar. Kalau bensin memang sudah ada di becak," jawab Ben, sembari didorong petugas kursi rodanya untuk kembali masuk dalam ruang tahanan Polsek Percut Seituan.
6. Pelaku Dikenal Kerap Melakukan Pencurian
Benjonson Situmorang, pelaku pembakaran hidup-hidup Sudirman alias Pai dikenal sebagai pengangguran, yang suka mencuri di seputar Bandar Kalippa, Deli Serdang.
Dari penuturan warga, Benjonson yang biasa disapa Beni pernah menyatroni tempat usaha milik warga.
• Mahasiswi Dibakar Mantan Pacar karena Tolak Balikan, Kondisinya Memprihatinkan Butuh Uluran Tangan
"Nah, malam setelah saya hendak mau nutup usaha, tiba-tiba Beni sudah berada di dalam toko saya. Tapi waktu itu, saya nggak bisa buktikan kalau dia mencuri karena barang-barang belum ada dipegang," kata pemilik toko yang menjual beragam tas dan baju ini, Sabtu (24/11/2018).
Benjonson merupakan adik ipar yang biasa disapa warga bernama Black, pemilik usaha VCD di depan Lapangan Sepak Bola Reformasi, tempat dibakarnya Pai dalam kondisi hidup-hidup.
"Karena dikenal sebagai pencuri, setiap barang yang dijualnya kepada saya seperti alat elektronik, nggak pernah saya ambil. Saya nggak mau suatu saat terlibat karena dianggap sebagai penadah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kronologi dan Pengakuan Pelaku Pembakaran Pria Hidup-hidup di Medan, Sakit Hati Istrinya Diajari Ini