Tribun Bandar Lampung
Diwarnai Aksi Saling Lempar Kursi, 10 Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Terluka
Kericuhan mewarnai Pemilihan Raya (Pemira) di Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung, Rabu, 28 November 2018.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Bahkan, tidak sedikit yang melempar kursi.
Akibatnya, sejumlah mahasiswa mengalami luka di kepala dan wajah serta memar di tangan dan kaki.
Belum puas sampai di situ, sejumlah mahasiswa menggelar aksi di depan rektorat dengan membakar ban.
Tak pelak, gedung Rektorat UIN, baik di dalam maupun di luar, dipenuhi ratusan mahasiswa.
Segel Gedung Fakultas
Sebelumnya, kerusuhan serupa terjadi di kampus yang sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung, Jumat (20/5/2016).
Tidak hanya melakukan unjuk rasa. Ratusan mahasiswa juga menyegel semua gedung fakultas yang ada di kampus Islam tersebut.
Seratusan mahasiswa IAIN bersama elemen aktivis yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli IAIN (AMPI), Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan (AMPP), Aliansi Gerakan Perempuan (AGP), dan Seniman Kampus (Sikam) kembali menggelar unjuk rasa.
Selain memprotes penarikan uang infak masjid, mereka juga meminta penghapusan dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum dosen.
Sebelum aksi, para mahasiswa berkumpul di depan perpustakaan kampus sekitar pukul 10.14 WIB. Di sana mereka menemani lima mahasiswa yang melakukan aksi mogok makan.
• Mahasiswa Patah Kaki Usai Demo, Warek IAIN Sesalkan Aksi Vandal Mahasiswa
Selepas salat Jumat, massa menyusuri seluruh wilayah kampus. Mereka mengajak semua mahasiswa yang kuliah untuk ikut demo.
Setiba di fakultas ushuluddin, mahasiswa melihat tidak ada aktivitas perkuliahan.
Akhirnya, mereka menyegel gedung dekanat dengan menggunakan kayu.
Lalu aksi berlanjut ke gedung-gedung lainnya, mulai dari fakultas tarbiyah, fakultas ekonomi bisnis Islam, fakultas syariah, hingga fakultas dakwah.
Setelah semua fakultas disegel, para mahasiswa menyambangi gedung rektorat.