Mahasiswa UIN Raden Intan Tawuran Saat Pilih Presiden, Saling Pukul hingga Lempar Kursi
Mahasiswa UIN Raden Intan tawuran antarmahasiswa pada Rabu, 28 November 2018.
Dalam Pemira UIN tersebut, ada dua pasangan capres yang bersaing.
Mereka adalah pasangan Ghofar-Dinata dan Imam-Habib.
Mirhasan menuturkan, ada pasangan calon yang diduga memanipulasi slip pembayaran SPP.
”Seharusnya, mahasiswa menyertakan slip pembayaran untuk mencoblos. Harusnya satu kali saja,” tambah Mirhasan.
Sementara, kata dia, ada mahasiswa yang melakukan pencoblosan berulang kali.
Bahkan, lanjut Mirhasan, ada oknum mahasiswa yang mengambil slip SPP rekannya untuk mencoblos capres pilihannya.
Mahasiswa Dipukul
Keributan antarmahasiswa juga pernah terjadi di UIN Raden Intan Lampung pada akhir Oktober 2018 lalu.
Kericuhan tersebut terjadi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Raden Intan Lampung pada Senin (22/10/2018).
Dua ketua organisasi mahasiswa diketahui mengalami pemukulan, di tengah rapat paripurna Senat Mahasiswa (Sema).
Paripurna tersebut beragendakan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FDIK, serta mencari gubernur BEM yang baru.
Total, 24 ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) hadir.
Korban pemukulan, Isyaz Mufid menjelaskan, pihaknya ingin mengetahui secara detail LPj gubernur BEM sebelumnya.
Perdebatan terjadi, lanjut Isyaz, saat memasuki pembahasan ketiga tentang LPj gubernur.
"Saya sebagai Ketua Umum UKM-F Permadani dan Ketua Umum UKM-F Pensil, M Taufik, meminta penjelasan LPj pejabat sementara gubernur BEM. Lalu, seorang peserta tidak sepakat sampai akhirnya terjadi chaos. Saya dan Taufik jadi bulan-bulanan," ujar Isyaz.