Banyak yang Keliru, Simak Cara Pengoperasian Mobil Bertransmisi Otomatis yang Baik dan Benar

Namun, sering terjadi salah kaprah yang dilakukan pengemudi mobil bertransmisi otomatis.

CAR FROM JAPAN
Ilustrasi Transmisi Otomatis 

Kendari demikian, bukan berarti posisi D bisa digunakan dalam segala kondisi.

Untuk kondisi menanjak, pengendara disarankan menggunakan tuas di posisi 2.

Selain dapat membuat laju kendaraan lebih stabil, posisi tuas di 2 juga akan membuat bahan bakar lebih irit.

Suzuki Ertiga Kini Hadir dengan Transmisi Otomatis

"Kalau tetap di D bisa tetap menanjak, tapi bahan bakar jadi lebih boros. Karena kalau di D artinya harus kencang terus," kata Deni, dikutip dari KompasOtomotif.

Sementara untuk L (low), Deni menyarankan agar pengguna matik menggunakannya saat melintasi turunan atau tanjakan curam.

Karena L merupakan transmisi dengan kecepatan paling rendah.

Sehingga dinilai aman saat melibas turunan atau tanjakan yang cukup curam.

"Kalau turunan tetap pakai D, dikhawatirkan mobil akan melaju terlalu cepat," kata Deni. 

Jangan Malas
Mobil dengan transmisi otomatis jelas berbeda dari transmisi manual.

Bila dalam transmisi manual pengguna harus direpotkan dengan menginjak kopling saat perpindahan persneling, tidak demikian dengan transmisi matik.

Kendati demikian, bukan berarti pengguna matik bisa "bermalas-malasan" untuk hal lain.

Salah satunya dalam penggunaan tuas persneling.

Cukup sering ditemui pengguna matik yang terus-menerus menggunakan transmisi D (drive) saat berkendara.

Mereka bahkan sama sekali tidak memindahkan ke level transmisi lain.

Padahal, cara seperti ini dinilai salah kaprah.

Berencana Beli Mobil? Kenali Kelebihan dan Kekurangan Mobil Matic dan Manual

Mekanik Bengkel R Speed, Heron, menilai terus-menerus menggunakan transmisi D bisa menyebabkan girboks terus-menerus bekerja.

Dampaknya bisa menyebabkan selip kopling.

Heron menyarankan agar pengguna matik untuk tidak malas memindahkan tuas ke posisi lainnya, seperti N (netral) saat kondisi jalan macet atau sedang berhenti sebentar.

"Harus pintar-pintar pindah gigi. Misal pindah 2 atau 3. Atau kalau lagi nanjak pindah ke low. Jangan di D terus. Bukan berarti mentang-mentang matik, terus tidak dipindah tuasnya," kata Heron kepada KompasOtomotif.

Hal yang sama berlaku saat terjebak macet.

Heron menyarankan agar pengguna matik tidak malas untuk memindahkan tuas ke posisi netral.

"Jangan terus di D kalau berhenti lama. Kalau terus di D berarti girboksnya kerja, kan. Otomatis kalau direm bisa selip koplingnya," ucap Heron. (otomania.com/initisarionline.com/gridoto/kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved