Tribun Bandar Lampung

53 Perwira di Polda Lampung Dimutasi, Termasuk Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung

Sebanyak 53 perwira menengah maupun perwira pertama di Polda Lampung akan menempati posisi baru.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribunlampung/hanif
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyono. Ia akan menempati jabatan baru sebagai Wakapolres Lampung Tengah. 

Mutasi 53 Perwira di Polda Lampung, Termasuk Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mutasi kembali terjadi di jajaran Polda Lampung.

Sebanyak 53 perwira menengah maupun perwira pertama di Polda Lampung akan menempati posisi baru.

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto melakukan penyegaran melalui surat telegram nomor ST/933/XII/KEP/2018, Minggu, 2 Desember 2018.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Lampung Kombes Pol Novian Pranata itu, terdapat sejumlah nama beken terkena gerbong mutasi.

Dimutasi dari Polda Lampung, Jenderal Yoyol Tak Bisa Lupakan Peristiwa Dramatis di Mesuji

Salah satunya adalah Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyono akan menempati jabatan baru sebagai Wakapolres Lampung Tengah.

Sementara jabatan yang ditinggalkan Harto akan diisi oleh Kompol Rosef Efendi.

Sebelumnya Rosef Efendi menjabat sebagai Kapolsek Natar, Lampung Selatan.

Ada pula nama Kapolsek Kedaton Kompol Anung Handayanta yang akan menempati jabatan baru sebagai Kanit 4 Subdit Ditintelkam Polda Lampung.

Jabatan Kapolsek Kedaton akan diisi oleh Kompol Abdul Mutolib, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Sukadana, Lampung Timur.

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Lampung AKBP Yunia membenarkan adanya mutasi jabatan ini.

"Benar, sebagai bentuk penyegaran personel," ucap Yunia, Minggu, 2 Desember 2018.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyono juga mengamini keberadaan surat telegram tersebut.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan awak media selama ini.

"Amin. Terima kasih, dan seluruh kawan-kawan sukses selalu," kata Harto.

Jenderal dan Perwira Menengah di Polda Lampung yang Dimutasi Mabes Polri

Wakapolda Lampung Dimutasi 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal M Tito Karnavian melakukan penyegaran di tubuh Polri.

Ia melakukan mutasi jabatan terhadap perwira tinggi dan perwira menengah.

Hal ini tertuang dalam surat telegram Kapolri dengan nomor ST/2947/XI/KEP/2018 tanggal 17-11-2018 yang ditandatangani oleh AS SDM Polri Irjen Eko Indra Heri.

Dalam surat tersebut, ada nama Wakapolda Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol.

Angesta Romano Yoyol menempati jabatan baru sebagai Karo RBP Srena Polri.

Sementara jabatan Wakapolda Lampung diisi oleh Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra yang sebelumnya menjabat Kapolda Banten.

Ada pula Kapolres Metro AKBP Umi Fadilah Astutik yang menempati jabatan baru sebagai Kasubbaglakgarter Baglakgarrev Rojemengar Srena Polri.

Jabatan Umi Fadilah sebagai Kapolres Metro digantikan oleh AKBP Ganda MH Saragih, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih membenarkan adanya surat telegram tersebut.

Ia mengatakan, Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol akan menempati jabatan baru sebagai Karo RBP Srena Polri.

Wakapolda Lampung dan Kapolres Metro Dimutasi, Ini Jabatan Baru dan Sosok Penggantinya

"Benar," ujar Sulis, Minggu, 18 November 2018.

Menurutnya, mutasi adalah hal yang wajar dalam tubuh institusi Polri.

"Ini merupakan salah satu upaya penyegaran organisasi pada aspek sumber daya manusia dan aspek pembinaan kesatuan," tandasnya.

Suka Pindang Iga

Wakapolda Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol pindah tugas ke Mabes Polri.

Ia akan bertugas sebagai Karo RBP Srena Polri di sana.

Angesta telah melayani masyarakat Lampung selama 16 bulan.

Ada banyak kesan tak terlupakan selama bertugas di Bumi Ruwai Jurai ini. Seperti apa kesan-kesannya?

Meski baru bertugas 16 bulan, Yoyol mengaku sangat berkesan terhadap masyarakat Lampung.

"Masyarakat Lampung cukup baik dan suka gaul," ceritanya, Minggu (18/11).

Ia juga menuturkan, masyarakat Lampung dinamis dan sopan.

"Walaupun orang bilang, orang Lampung keras, tapi saya tidak menemukan itu. Yang ada, orang Lampung baik dan dinamis," tutur dia.

Dimutasi, Ini Kesan Brigjen Yoyol Selama 16 Bulan Mengabdi di Bumi Ruwa Jurai

Meski begitu, kata Yoyol, segala sesuatu harus ditindaklanjuti dengan cepat.

"Tidak ada ribut karena semuanya kita cepat tangani dan datangi ke lokasi," tegasnya.

Adapun kasus terakhir yang sempat muncul yakni perusakan rumah dan satu keluarga hampir dikeroyok di Mesuji, serta kerusuhan di Kampung Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.

"Ya (seperti) kasus Mesuji, semua cepat kami tangani," kata dia.

Menurutnya, ia tak akan pernah bisa melupakan daerah Mesuji.

Karena selama bertugas tempat tersebut paling membuatnya terkesan.

"Mesuji ini katanya orang-orangnya keras. Tapi ternyata tidak. Mereka sangat menyenangkan. (Untuk menekan konfik) saya dekatin, ternyata menyenangkan dan tuntutan mereka ini tidak banyak. Cuma keamanan. Polisi datang, polisi patroli, gitu saja," katanya.

Satu lagi yang tidak akan Yoyol lupakan yakni kuliner Lampung.

Ia mengaku, ada satu kuliner Lampung yang sangat berkesan, yakni pindang iga.

"Itu rasanya enak. Saya suka sekali rasanya," kata dia.

Yoyol pun berharap wakapolda baru yang akan menjabat bisa mendapat dukungan penuh dari masyarakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved