Tribun Tanggamus

Kisah Camat Cukuh Balak yang Harus Naik Perahu ke Tengah Laut untuk Cari Sinyal Telepon

Camat Cukuh Balak Rusdi terpaksa naik perahu ke tengah laut untuk melakukan koordinasi dengan aparat guna menanggulangi bencana.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Tri Yulianto
Rusdi di atas sepeda motor yang disewanya, Senin, 3 Desember 2018. Rusdi menyewa motor seharga Rp 50 ribu sehari untuk menuju kantor Pemkab Tanggamus. 

Dalam rapat tersebut, kata Rusdi, seluruh camat diminta mendata kerusakan fasilitas yang terdampak banjir dan longsor. 

Kemudian, pekon diharuskan menganggarkan sebagian dana desa untuk menanggulangi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Dengan begitu, dana sudah siap ketika terjadi bencana.  

”Ada juga pembahasan masalah percepatan pembukaan akses jalan yang tertutup longsoran,” jelas Rusdi.

Rusdi menjelaskan, penanganan longsoran tebing yang menutupi jalan lintas kecamatan dari Kota Agung Timur saat ini baru sampai Pekon Badak, Kecamatan Limau.

Setelah itu, akses menuju Kecamatan Cukuh Balak belum terbuka lagi. 

Jalan longsor di Cukuh Balak.
Jalan longsor di Cukuh Balak. (tribunlampung/Tri Yulianto)

"Alat berat dari BPBD masih bekerja di Limau. Sedangkan alat berat pinjaman dari tambak Way Bangik dan Ruguk bekerja di Cukuh Balak. Meski begitu, akses ke Cukuh Balak belum bisa dilalui," ujar Rusdi. 

Lalu Lintas Lumpuh, Jalinbar Sedayu Tertutup Longsor dan 4 Tiang Listrik Roboh

Bantuan dari kedua perusahaan tambak itulah yang selama ini membantu menangani longsoran jalan secara sukarela.

”Alat berat langsung turun dan tanpa ongkos bahan bakar. Makan operatornya pun dari perusahaan masing-masing,” tuturnya.

Rusdi belum bisa memprediksi kapan akses dan sarana lainnya di Cukuh Balak bisa pulih kembali.

Hal lain yang dikhawatirkan Rusdi adalah ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).

 

Menurut dia, BBM sangat dibutuhkan masyarakat.

Selain untuk bahan bakar kendaraan, BBM juga diperlukan untuk menyalakan mesin genset yang menyuplai listrik. 

"Kalau untuk bahan makanan masih ada stoknya di warung-warung. Kondisi kesehatan masyarakat juga masih baik. Kondisi sosial juga masih baik," ujar Rusdi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved