Rocky Gerung Bikin Prediksi di ILC TV One, Dalam 84 Detik Terbukti Kebenarannya
Pengamat politik Rocky Gerung bikin prediksi di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One.
"Bayangkan misalnya kalau TV One, pada waktu itu gensetnya mati, listriknya korslet, maka enggak ada yang memberitakan peristiwa sejarah itu."
"Jadi kalau pers nasional tidak memberitakan itu, itu artinya pers memalsukan sejarah, karena orang enggak pernah tahu, ada satu peristiwa, mau dikasih nama apa saja itu, dengan kumpulan orang sebanyak itu, dengan ketertiban intelektual tapi tidak dimuat oleh pers," lanjutnya.
Rocky lantas menegaskan bahwa pers yang tidak memberitakan tentang aksi reuni 212, maka pers Indonesia telah melakukan penggelapan sejarah.
"Karena itu kalau saya lihat berita-berita itu, akhirnya pers kita itu sekadar jadi humas pemerintah, baca pers mainstream itu sama saja baca brosur pemerintah," jelas Rocky.
Rocky kemudian membandingkan kolase foto tersebut dengan kejadian lampau pada tahun 1963 di Washington.
"Bayangkan orang asing, kalau dia lihat video itu, imajinasinya ke mana? Monas itu imajinasinya pergi pada satu peristiwa tahun 1963 di Washington ketika Martin Luther King bicara tentang 'I Have a Dream' dalam pidato itu."

Rocky lantas menjelaskan kesamaan antara kolase foto Prabowo-Jokowi dengan kejadian tersebut.
"Persis sama itu fotonya itu, Martin Luther King di sebelah kanan dalam posisi Jokowi, dan itu jadi foto yang ada di mana-mana di semua galeri, di toko, di kafe," jelasnya.
"Jadi kita diingatkan jika 212 itu memang sesuatu yang sebut saja momen itu memang di 2016 gitu, tapi kemudian dia menjadi sebuah monumen dipindah dia dari momen menjadi monumen."
"Itu soalnya, saya sebut 212 lepas dari segala interpretasi, itu adalah suatu reuni akal sehat, kalau bukan karena akal sehat, ada itu orang iseng buat ngasih komando itu, selesai itu istana di depan itu berantakan itu Jakarta," lanjut Rocky.
Namun, pendapat Rocky yang menyamakan aksi 212 dengan Martin Luther King dibantah oleh pengamat politik, yang sekaligus mantan relawan Joko Widodo, Boni Hargens.
Menurutnya, gerakan 212 tidak bisa disamakan dengan langkah yang dilakukan oleh Martin Luther King.
• Blak-blakan di TVOne, Ruhut Sitompul Protes Rocky Gerung Lebih Banyak Diberi Jatah Bicara
"Pertama, menganalogikan ini dengan gerakan Martin Luther King ini ada sebuah ketersesatan yang sungguh fatal, yang dilakukan oleh Luther King sebuah protes terhadap penindasan sebuah etnik, sebuah ras."
"Di sini pertanyaannya adalah 212 siapa yang ditindas di sana? Siapa yang menindas umat Islam di republik ini, 32 tahun orde baru itu adalah sejarah penghancuran terhadap hak-hak sipil dan hak politik masyarakat."
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Sering Diinterupsi saat Berargumen di ILC, Rocky Gerung Beri Ucapan yang Disambut Tepuk Tangan