Jika mengalami migrain, berat berlebih dapat memperburuknya.
Jika belum pernah mengalami migrain, kegemukan bahkan bisa memicu hal tersebut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki berat badan berlebih, cenderung memiliki migrain.
8. Gangguan nyeri
Banyak gangguan nyeri termasuk fibromyalgia dan nyeri kronis pada leher, punggung, dan bahu, cenderung berjalan seiring dengan jenis migrain lainnya.
9. Masalah pencernaan
Orang dengan migrain memiliki prevalensi lebih tinggi dari sejumlah masalah terkait GI (gastrointensial), termasuk sindrom iritasi usus (IBS), penyakit radang usus, dan penyakit celiac.
10. Restless Leg Syndrome (RLS)
Ini adalah gangguan yang menyebabkan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki, dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan tidur.
Hubungan antara RLS dan migrain telah dikaitkan dengan dopamine, neurotranmitter di otak yang terlibat dalam gerakan dan migrain.
Beda Migrain dengan Sakit Kepala
Dokter di Bandar Lampung, Oscar Panji Suhandi menyatakan, gejala migrain berupa mengalami nyeri hanya di sebelah kepala, dengan intensitas sedang sampai parah.
Migrain pun sering disertai dengan rasa mual.
Gejala migrain tersebut yang membedakan antara migrain dengan sakit kepala.
Karena, nyeri yang ditimbulkan akibat sakit kepala bisa sampai ke seluruh bagian kepala.
Penyebab Migrain Terbagi 4 Fase
Migrain terbagi menjadi empat fase.
Pertama, prodromal yang merupakan gejala awal berupa mood swing selama dua jam sampai dua hari sebelumnya.
Kedua, fase aura berupa lebih sensitif terhadap cahaya, bau, dan suara.
Ketiga, rasa sakit.
Keempat, postdromal, yakni sesudah serangan.
Ada yang gampang lelah, masih sakit tapi ringan, dan ada yang merasa lebih segar.
Migrain Bisa Serang Anak Kecil
Anak usia enam tahun sudah bisa terkena migrain.
Kondisi itu mungkin belum diketahui banyak orang.
"Jawabannya karena anak-anak sekarang beda dengan anak-anak dahulu," ujar Oscar.
"Anak-anak sekarang bisa banyak pikiran dan stres karena sekolah," tambah Oscar.
Selain itu, anak-anak bisa mengalami mata lelah yang dapat memicu terserang migrain.
Penyebab dari mata lelah karena terlalu sering melihat gadget.
"Jadi kalau ada yang mengatakan cahaya gadget yang menyebabkan migrain, itu salah," ujarnya.
Oscar menyatakan, migrain paling banyak menyerang pria usia sebelum akil baligh.
Kondisi berbeda terjadi setelah akil baligh, di mana orang yang paling banyak terkena migrain justru adalah wanita.
Penyebab dari kondisi itu sampai sekarang belum diketahui.
Diperkirakan, penyebab migrain tersebut karena faktor hormonal.
Bahkan, ada juga yang dikaitkan dengan faktor genetik.
"Jika orangtuanya ada riwayat terkena migrain, anaknya jadi lebih mudah terkena migrain. Jika migrain dibiarkan terus menerus, bisa menjadi migrain kronis yang artinya migrain akan terus berulang," terang Oscar.