Tribun Bandar Lampung
Bunga Bangkai Raksasa Ditemukan di Bandar Lampung
Bunga bangkai raksasa tersebut ditemukan di sebuah lahan kosong di Jalan Untung Surapati Gang Way Pios 5, Bandar Lampung.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sekuntum bunga bangkai raksasa ditemukan di Bandar Lampung.
Bunga jenis suweg itu masih kerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa (amorphophallus titanum Becc.) dan iles-iles (amorphophallus muelleri).
Bunga bangkai raksasa tersebut ditemukan di sebuah lahan kosong di Jalan Untung Surapati Gang Way Pios 5, Bandar Lampung oleh Fahmi (11), Minggu, 9 Desember 2018 sore.
Siswa SD Negeri 2 Rajabasa itu pun langsung memberitahukan temuan bunga itu kepada orangtuanya.
Desi Iryanti, bibi Fahmi, menceritakan, bunga tersebut ditemukan oleh keponakannya ketika sedang bermain di tanah kosong yang berada di depan rumah.
• Bunga Bangkai di Bengkulu Menyedot Perhatian Pengunjung
"Ya ditemukan sore ini oleh ponakan saya. Tadinya ponakan iseng main ke tanah kosong depan rumah," tutur Desi.
"Tadinya kita gak percaya. Terus ponakan ambil handphone dan difoto sama dia. Baru kita percaya pas lihat fotonya," terangnya.

Untuk memastikannya, Desi mengecek penemuan itu di Google.
Ia pun yakin bunga yang ditemukan Fahmi merupakan bunga suweg.
• Bunga Ini Mirip Bunga Bangkai Tapi Tidak Berbau Busuk
"Iya pas dicek di Google, oh ya bentuknya mirip. Langsung kami ke sana. Ternyata memang benar ada yang tumbuh di situ," ungkap Desi.
Sehari sebelumnya, ibu Desi tidak melihat bunga bangkai tersebut saat mengambil tanah di lahan kosong tersebut.
"Jadi sepertinya bunga itu memang baru mekar hari ini. Tadi memang sudah ada bau-baunya dan dirubungi lalat. Baunya ya busuk seperti bau bangkai," tuturnya.
Desi memperkirakan bunga suweg itu memiliki tinggi bunga sekitar 40 cm. Diameternya juga berukuran serupa.
"Kalau sekarang belum ramai karena warga juga masih pada di dalam rumah. Jadi belum ada yang tahu. Tapi kami pagari biar gak dirusak ayam atau orang. Jadi bunga bangkainya kita kelilingi kayu," paparnya. (*)