Tribun Bandar Lampung
Diduga Terlibat Pengaturan Skor, 2 Pemain Lampung Sakti Tak Dimainkan Saat Lawan Bogor FC
Skuat berjuluk Gajah Sakti ini takluk 0-1 dari Bogor FC di babak 16 Besar Liga 3 Nasional 2018.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Daniel Tri Hardanto
“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD.
“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.
Mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.
Orang tersebut, dikatakan RD, memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.
RD menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.
Namun, ia tidak mau menerima tawaran tersebut.
Sriwijaya FC pun mengalahkan Shandong Luneng dengan skor 4-2.
“Orang yang menelepon saya minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.
“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami. Tapi alhamdulillah, kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup, dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.
RD mengaku langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC terkait permintaan pengaturan skor tersebut.
• Di Balik Layar Mata Najwa, Exco PSSI Hidayat Sempat Tolak Bicara soal Dugaan Pengaturan Skor
Mantan pelatih Arema Indonesia itu juga menjelaskan kepada pemainnya bahwa jangan sampai kalah melawan Shandong Luneng.
“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Tapi alhamdulillah kami bisa menang,” kata RD.
Mantan Exco PSSI Disanksi
Komite Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada mantan Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hidayat.
Sebelum mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI, Hidayat sudah memutuskan keluar sebagai anggota Exco PSSI.