Penerimaan CPNS 2018
Tes SKB CPNS 2018, Peserta Tak Bawa KTP Asli Diperbolehkan Masuk Ruangan
Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2018 di Lampung masih terus berjalan.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tes SKB CPNS 2018, Peserta Tak Bawa KTP Asli Diperbolehkan Masuk Ruangan
Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2018 di Lampung masih terus berjalan.
Saat ini, tes SKB CPNS 2018 yang menggunakan sistem computer assisted test (CAT) tersebut diperuntukkan bagi pelamar di lingkungan Pemkab Lampung Selatan dan Lampung Tengah.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Senin, 10 Desember 2018, pukul 10.00 WIB, peserta yang melamar di Pemkab Lamsel menjalani tes di Hall A PKOR Way Halim, Bandar Lampung.
Sedangkan pelamar untuk Lamteng di Hall C.
Tes berlangsung normal dan lancar sesuai jadwal yang ditentukan, yakni mulai pukul 08.00 WIB.
• Lamar Formasi Laboratorium Kesehatan, Peserta Tes SKB CPNS 2018 Komplain Diberi Soal Fisika
Saat berlangsungnya sesi kedua di Hall A, terdapat satu peserta yang terlambat sekitar 10 menit.
Saat tiba di meja registrasi, peserta tersebut tak dapat menunjukkan KTP aslinya.
Namun, dia diperbolehkan ikut tes setelah menunjukkan fotokopi KTP dan paspor asli.
“KTP-nya ketinggalan di rumah di Kalianda. Tapi saya bawa paspor,” ujar pria yang enggan namanya disebutkan seraya buru-buru masuk ke ruangan tes.
Merujuk Pengumuman Nomor 800/412/V.05/2018 tentang Jadwal SKB pada Seleksi Penerimaan CPNS dari Formasi Umum dan Khusus (Disabilitas) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Tahun Anggaran 2018, poin B nomor 3, bagi peserta yang tidak dapat menunjukkan kartu tanda peserta dan e-KTP asli atau surat perekaman kependudukan asli serta tidak memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, maka panitia berhak membatalkan keikutsertaan peserta dalam SKB.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala BKD Lamsel Akar Wibowo yang ditemui di lokasi tes mengatakan, hal itu tidak ada masalah selama identitas yang dibawa memang milik peserta.
“Terpenting dia (peserta) bukan joki. Kalau dia bawa identitas lain selain e-KTP, dan memang peserta sendiri yang membawanya, tidak ada masalah. Dia boleh ikut SKB. Lagi pula, ini sudah tes kedua (SKB), dan pasti sudah terekam juga di panitia,” jelas Akar.
Mengenai pelaksanaan tes, Akar menambahkan, untuk Lamsel sudah berjalan dua hari.
Pada hari pertama, Minggu, 9 Desember 2018, peserta untuk Lamsel digabung dengan peserta dari Pesawaran sebanyak 69 orang.
• Tes SKB CPNS 2018 Pesawaran Molor 30 Menit karena Server Error
“Untuk hari ini (Senin) full dari Lamsel semua. Sesi pertama tadi jumlah peserta yang tidak hadir nihil. Jadi 140 komputer terisi semua. Sesi kedua ini ada satu peserta yang belum hadir. Tetapi sepertinya sudah lewat waktu toleransi. Jadi dihitung tidak hadir,” ungkap Akar.
Soal pengumuman hasil tes SKB CPNS 2018, Akar menyampaikan, kemungkinan besar akan dilakukan pada akhir Desember 2018.
Karena, menurut Akar, pemberkasan harus selesai pada akhir 2018.
“Ini kan pakai anggaran tahun 2018. Jadi harus selesai akhir tahun ini. Harapan kami, begitu selesai pelaksanaan tes, langsung pemberkasan. Untuk daerah, dipastikan tidak ada wawancara. Jadi pengumuman nanti merupakan pengumuman akhir,” tandas Akar.
Sementara di Hall C, pelaksanaan tes berjalan lancar.
Jumlah peserta yang hadir dalam sesi dua sebanyak 248 peserta.
Komplain Soal
Sebelumnya, ada delapan peserta tes seleksi kompetensi bidang (SKB) CPNS 2018 Zona I Lampung dari formasi pranata laboratorium kesehatan mengajukan komplain.
Pasalnya, mereka menilai soal yang diberikan tidak sesuai dengan bidang yang dilamarnya.
Tes SKB CPNS 2018 Zona I Lampung berlangsung di Hall A PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Minggu, 9 Desember 2018.
• 446 Peserta CPNS 2018 dari Pesawaran Jalani Tes SKB Hari Ini
Seorang peserta pria yang yang tak mau disebut namanya mengaku, soal SKB yang dikerjakan tidak sesuai dengan bidangnya.
"Soal gak sesuai dengan bidang, laboratorium kesehatan," ungkapnya sembari mengumpulkan lembar jawaban.
Dia mengaku, banyak soal yang berhubungan dengan fisika.
Menurut dia, soal itu tidak berkaitan dengan formasi pranata laboratorium kesehatan yang dilamarnya.
"Ada delapan orang formasi pranata laboratorium kesehatan di Pesawaran. Soalnya kayak fisika. Sedangkan kami bidang kesehatan. Jadi gak sesuai dengan bidang laboratorium kesehatan. Jadi lebih ke laboratorium umum," bebernya.
Alhasil, delapan peserta tersebut mendapat nilai di bawah 200.
"(Nilainya) Seratusanlah. Harapannya, bisa ditindaklanjuti ujian ulang karena gak sesuai. Makanya kami di sini (komplain)," sebut dia.
Hal senada diungkapkan Mery.
Dia berharap ada mediasi dari panitia tes SKB Zona I Lampung kepada BKN.
"Kami sudah komplain ke BKN. Tadi kami lakukan (komplain) ke BKD. Tapi, diarahkan ke BKN karena BKN yang menyediakan soal," katanya.
• Bocoran Jumlah Soal dan Waktu Tes SKB CPNS 2018 dari BKN
Mery pun berharap komplain tersebut diproses dan bisa dilakukan ujian ulang.
"Ya harapannya ada tes ulang yang sesuai dengan bidang kami, analisis laboratorium kesehatan," tandasnya.
Dari pantauan Tribun Lampung, delapan peserta ini mengumpulkan nomor peserta dan kemudian didata oleh koordinator tes SKB CPNS 2018 Zona I Lampung di depan pintu Hall A PKOR Way Halim.
Menanggapi komplain ini, Koordinator Zona I Lampung Dedeh Juwita mengaku akan mencari solusinya dengan melapor ke BKN.
"Kami masih mencari solusi penyelesaiannya. Bagaimana tindak lanjutnya," sebutnya.
Dedeh menyebutkan, permasalahan ini tidak hanya di Zona I Lampung.
"Tadi sudah saya konfirmasi (ke pusat). Katanya sudah ada komplain. Tapi, gak tahu dari mana dan belum dapat informasi. Berarti bukan dari Lampung saja. Ada juga dari daerah lain," jelas dia.
"Apakah tes ulang atau bagaimana, saya masih menunggu jawaban dari PPSR yang membidangi soal SKB. Jadi kami menunggu pusat. Karena tugas kami di sini hanya sebagai koordinator pelaksanaan SKB di daerah masing-masing," tutupnya.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pesawaran Zainal Arifin, tidak mungkin jika soal tes SKB tidak sesuai bidangnya.
"Sebenarnya soal itu sudah diciptakan mereka (BKN). Artinya, mereka yang lebih tahu. Gak mungkin salah. Kan konsorsium yang membuat soal. Jadi tahu betul," timpalnya.
Namun, Zainal mengaku bersedia menyalurkan keluhan para peserta tersebut.
"Kami hanya menyalurkan. Kalau bertanya, silakan ke pihak penyelenggara," tandasnya. (*)