Hacker Indonesia Bobol Kartu Kredit Warga Singapura Lalu Beli Mobil Mercy dan Motor Harley

Hacker Indonesia Bobol Kartu Kredit Warga Singapura Lalu Beli Mobil Mercy dan Motor Harley

Editor: Safruddin
linkedin.com
Hacker mencuri data 

Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengamankan AH di Bandung, Jawa Barat.

AH diketahui memiliki outlet resmi penjualan tiket di Jakarta dan Singapura.

Pada kesempatan yang sama Kanit I Resmob Polda Metro JayaKompol Malvino Edward mengatakan, melalui outlet agen travel resminya AH menawarkan harga tiket Singapore Airlines 50 persen lebih murah daripada jika orang membeli di website resmi maskapai itu.

"Nah ketika ada pemesan tiket, AH ini akan memesan tiket sama tiga tersangka yang dari Medan (A, H, RM) dengan menyebutkan identitas pemesan," kata Malvino, Senin.

A, H, dan RM kemudian membeli tiket tersebut di website resmi Singapore Airlines dengan menggunakan data kartu kredit orang lain yang telah mereka bobol dengan teknik khusus berjuluk spamming.

"Jadi mereka beli tiket istilahnya dengan kartu kredit orang lain, jadi mereka enggak keluar modal kan. Tapi dapat tiket asli dengan identitas pemesan," ujar Malvino.

Tiket tersebut kemudian dijual AH dengan setengah harga kepada pelanggannya.

Dari hasil penjualan itu AH berbagi hasil dengan tiga tersangka lainnya.

Malvino mengatakan, biasanya para tersangka hanya menggunakan kartu kredit korbannya sebanyak satu hingga dua kali saja.

Biasanya para pemilik kartu kredit akan curiga ketika mendapat tagihan dari Singapore Airlines padahal tak pernah melakukan transaksi dan akan meminta bank melakukan decline terhadap kartu kredit.

"Nah di sini yang paling dirugikan adalah maskapai. Kalau pemilik kartu kredit kan sudah decline kartunya ya. Pembeli tiket juga mendapatkan tiket asli dan tetap bisa berangkat. Tapi saat maskapai akan menagih pembayaran ke bank tidak bisa," kata Malvino.

Malvino mengatakan, para tersangka telah melancarkan aksinya sekitar dua tahun. Akibat aksi para tersangka, maskapai telah mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar.

Spamming Email

Jika Anda menerima sebuah pesan di email yang meminta Anda mengklik tautan tertentu dan memasukkan data-data sangat pribadi Anda, lebih baik abaikan saja.

Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, bisa jadi pesan tersebut merupakan spamming, salah satu modus pembobolan kartu kredit seperti yang dilakukan kelompok hacker Medan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved