Bocah 9 Tahun Keluarkan Suara Peluit Saat Batuk hingga Sebulan Tak Sekolah, Kini Sudah Sembuh
Bocah berusia sembilan tahun bernama Asep Yaya selalu mengeluarkan suara peluit saat batuk. Hal itu terjadi setelah ia menelan peluit secara
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Bocah berusia sembilan tahun bernama Asep Yaya selalu mengeluarkan suara peluit saat batuk.
Hal itu terjadi setelah ia menelan peluit secara tidak sengaja.
Kini, ia sudah bisa bernapas lega setelah peluit yang masuk ke dalam tubuhnya berhasil dikeluarkan tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), pada Kamis (20/12/2018).
Bagaimana kronologi sampai Asep menelan pluit?
Ayah Asep, Subandi (49) menceritakan kisah anaknya yang selalu mengeluarkan suara peluit saat batuk.
Awalnya, Asep bermain-main dengan peluit sepatu.
Kemudian, temannya datang dan minta dipangku.
• Bayi Batuk Tak Berkesudahan, Ternyata Ada Benda Asing Tertanam di Rongga Dada
Setelah itu, peluit itu secara tidak sengaja masuk ke mulut Asep.
Saat itu, Asep sempat tersedak.
Peluit itu kemudian masuk ke saluran napas.
Peristiwa tersebut terjadi pada 14 Oktober 2018.
Akibatnya, hidup Asep berubah.
Peluit yang ada di dalam tubuh Asep sering berbunyi di berbagai kondisi.
"Kalau kecapaian (saat menghela napas), bunyi. Kalau tidur, bunyi. Terus kalau batuk, bunyi," ujar warga Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat itu.
Meski begitu, kata Subandi, aktivitas makan dan minum dapat dilakukan Asep seperti biasa.
Asep juga tidak memiliki pantangan dalam makan dan minum.
Hal itu karena peluit sepanjang dua centimeter (cm) itu menyangkut di saluran pernapasan.
• Dikasih Obat Batuk Sampai Pingsan, Siswi SMK Dicabuli 2 Rekannya
Sehingga, saluran makan tidak terganggu.
Enggan Sekolah
Akibat kondisinya tersebut, Asep yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, sempat enggan bersekolah.
Hal itu lantaran Asep mengaku merasa malu akibat bunyi peluit yang sering keluar.
Karena kondisi itu, Asep Yaya merasa malu dan takut dirundung teman-temannya.
Subandi mengaku kesulitan membujuk Asep untuk kembali ke sekolah.
Jika dihitung, Asep tidak bersekolah selama sekitar satu bulan.
"Kadang satu minggu cuma dua hari sekolah, kadang masuk satu hari," ujarnya.
Subandi mengaku tidak bisa langsung mengobati Asep lantaran tak mampu secara ekonomi.
• Seusai Minum Obat Batuk, Pria di Purwakarta Tewas!
Sehingga, Subandi harus mengurus BPJS Kesehatan terlebih dulu, sebelum sang anak bisa dirawat di RSHS.
Setelah dua bulan, peluit yang berada di dalam tubuh Asep, berhasil dikeluarkan.
Prosedur Endoskopi
Peluit sepatu yang masuk dalam saluran napas Asep Yaya, telah berhasil dikeluarkan melalui prosedur endoskopi.
Hal itu disampaikan Kepala KSM Ilmu Kesehatan THT-KL Rumah Sakit Hasan Sadikin dr Lina Lasminingrum, ketika ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Kamis (20/12/2018).
Endoskopi adalah prosedur memasukkan sebuah alat yang dilengkapi serat optik dan teknologi video.
Hal itu bertujuan untuk menginspeksi tubuh.
Alat tersebut dimasukkan ke dalam saluran pernapasan Asep Yaya.
Kemudian, dokter mengambil peluit sepatu tersebut.
Asep Yaya masuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin pada Rabu (19/12/2018), sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum operasi, Asep Yaya melalui pemeriksaan laboratorium dan rontgen.
Apabila ada kelainan paru-paru, Asep Yaya harus diperiksa dokter paru-paru.
Tetapi karena tidak ada kelainan pada paru-paru, pemeriksaan kepada dokter paru-paru tidak diperlukan.
• Cara Mudah Sembuhkan Batuk Tanpa Obat
Prosedur endoskopi berlangsung selama 30 menit, yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.
Subandi mengaku bersyukur prosedur endoskopi dapat berhasil.
Ia berharap anaknya dapat segera pulih dan kembali bersekolah.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kalau Batuk Peluit Itu Berbunyi, Asep Yaya Pun Malu dan Satu Bulan Tidak Sekolah