Tsunami Pesisir Lampung
UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - 281 Orang Meninggal, 1.016 Luka-luka, 57 Hilang
UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - 281 Orang Meninggal, 1.016 Luka-luka, 57 Hilang
" Volcanogenic tsunami bisa terbentuk karena perubahan volume laut secara tiba-tiba akibat letusan gunung api," ujarnya.
Dikatakan, ada 4 mekanisme menyebabkan terjadinya volcanogenic tsunami.
• Sampaikan Duka untuk Tsunami Lampung Banten, Kemenpar Aktifkan TCC dan Siap Pulihkan Tempat Wisata
Pertama, kolapnya kolom air akibat letusan gunung api yang berada di laut, mudahnya seperti meletuskan balon pelampung di dalam kolam yang menyebabkan riak air di sekitarnya.
Dua, pembentukan kaldera akibat letusan besar gunung api di laut menyebabkan perubahan kesetimbangan volume air secara tiba-tiba.
Menekan gayung mandi ke bak mandi kemudian membalikannya adalah analogi pembentukan kaldera gunung api di laut.
"Mekanisme satu dan dua ini pernah terjadi pada letusan Krakatau, tepatnya 26-27 Agustus 1883. Tsunami tipe ini seperti tsunami pada umumnya didahului oleh turunnya muka laut sebelum gelombang tsunami yang tinggi masuk ke daratan," katanya.
Tiga, material gunung api yang longsor bisa memicu perubahan volume air di sekitarnya.
Tsunami tipe ini pernah terjadi di Gunung Unzen, Jepang tahun 1972.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Udin Menahan Tangis Saat Teringat Ibu dan Anaknya Masih Tertimpa Reruntuhan
Banyaknya korban jiwa saat itu hingga mencapai 15.000 jiwa disebabkan pada saat yang bersamaan sedang terjadi gelombang pasang.
Empat, lanjutnya, aliran piroklastik atau yang sering dikenal wedus gembel yang turun menuruni lereng dengan kecepatan tinggi saat letusan terjadi, bisa mendorong muka air jika gunung tersebut berada di atau dekat pantai.
Tsunami tipe ini pernah terjadi saat Gunung Pelee, Martinique, meletus pada 8 Mei 1902.
Saat itu aliran piroklastik Gunung Pelle yang meluncur dan menuruni lereng akhirnya sampai ke Teluk Naples, mendorong muka laut dan menghasilkan tsunami.
"Volcanogenic tsunami akibat longsor atau pun aliran piroklastik umumnya akan menghasilkan tinggi gelombang yang lebih kecil dibandingkan dua penyebab sebelumnya, namun bisa sangat merusak dan berbahaya karena tidak didahului oleh surutnya muka air laut, seperti yang terjadi di Selat Sunda tadi malam," katanya.
Namun hal tersebut masih perlu dilakukan penelitian dan pendalaman lebih lanjut.
"Diperlukan penelitian lebih lanjut buat memastikan penyebab utama Tsunami di Selat Sunda," tutupnya.
---
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Tsunami Banten dan Lampung, 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang", https://nasional.kompas.com/read/2018/12/24/09235691/update-tsunami-banten-dan-lampung-281-meninggal-1016-luka-luka-dan-57-hilang.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Sabrina Asril