Tsunami Pesisir Lampung
UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Korem-Polres Mulai Kirim Bantuan untuk Korban Tsunami di Pulau Sebesi
Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Kav Erwin Djatniko mengatakan, nantinya juga akan dilihat kebutuhan warga di Pulau Sebesi.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Korem-Polres Mulai Kirim Bantuan untuk Korban Tsunami di Pulau Sebesi
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Kabar gembira untuk korban tsunami di Desa Tejang, Pulau Sebesi, Lampung Selatan.
Bantuan untuk warga di Pulau Sebesi sudah mulai didistribusikan, Senin, 24 Desember 2018.
TNI dan Polri mengirimkan bantuan dalam bentuk paket sembako.
Bantuan terdiri dari 50 paket kantong beras, 50 dus mi instan, 50 dus air mineral, 50 paket minyak goreng, dan beberapa bantuan lainnya.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Akses ke Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Masih Terisolasi
Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Kav Erwin Djatniko mengatakan, selain bantuan sembako, nantinya juga akan dilihat kebutuhan warga di Pulau Sebesi.
Jika warga ingin mengungsi ke darat, pihaknya akan menyiapkan kapal.
“Nanti kita lihat apa yang diinginkan warga. Jika mereka ingin mengungsi ke darat, akan kita angkut. Kita akan siapkan kapal untuk mengangkut warga di Pulau Sebesi nantinya,” ujar Erwin saat ditemui di Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, Senin.
Sementara Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan mengatakan, selain bantuan sembako, Polres Lampung Selatan juga mengirimkan dua personel dari Satuan Polair untuk mendata kondisi warga di Pulau Sebesi.
“Hari ini bantuan sudah dikirim untuk warga yang tinggal di Pulau Sebesi. Mereka masih mengungsi di tempat yang lebih tinggi pasca terjadinya tsunami,” kata Syarhan.
“Nantinya akan kita lihat dan data kondisi warga di Pulau Sebesi seperti apa. Apa yang dibutuhkan warga nantinya akan kita kirimkan,” terang mantan Kapolres Pesawaran itu.
Mulai Kelaparan
Warga Desa Tejang di Pulau Sebesi masih tinggal di tempat-tempat pengungsian.
Warga belum berani pulang ke rumah pasca terjangan gelombang tsunami.
"Ini warga warga masih mengungsi di tempat yang lebih tinggi di kaki bukit. Belum berani pulang," kata Umar, warga Pulau Sebesi.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 77 Korban Tewas di Pesisir Lampung Selatan
Menurut dia, di desanya ada satu anak ditemukan tewas.
Saat gelombang tsunami menghantam, korban terlepas dari upaya penyelamatan kedua orangtuanya.
Sampai siang ini, belum ada bantuan apa pun dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
"Ini jika dalam dua hari ke depan tidak ada bantuan sembako dan lainnya, warga pulau akan kelaparan. Karena stok bahan kebutuhan pokok saat ini menipis," tandasnya.
77 Korban Jiwa
Satu demi satu, korban tsunami Lampung ditemukan.
Dari data terakhir, Senin, 24 Desember 2018 sekitar pukul 17.00 WIB, sebanyak 77 korban tsunami ditemukan di Lampung Selatan dalam kondisi tak bernyawa.
“Sampai dengan sore ini, data dari BPBD Lampung Selatan ada 77 korban meninggal dunia,” kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan Sefri Masdian.
Sementara korban luka-luka mencapai 547 orang.
Para korban dirawat di RSUD Bob Bazar, Kalianda.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - PT Waskita Karya Kirim Bantuan ke Lokasi Tsunami Lampung
Sefri memastikan upaya pencarian korban masih terus dilakukan.
Pasalnya, masih ada laporan yang kehilangan anggota keluarga dan kerabatnya pasca terjangan tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam lalu.
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan telah mendirikan posko tanggap darurat di Desa Way Muli dan Desa Kunjir.
Kedua desa itu terkena dampak terjangan tsunami paling parah.
Bantuan untuk para korban pun terus berdatangan dari berbagai pihak.
Sebagian bantuan ada yang disalurkan melalui posko terpadu pemerintah daerah.
Ada juga yang dikirim langsung ke lokasi.
Pangdam dan Kapolda Tinjau Lokasi
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi saat meninjau lokasi yang terdampak bencana tsunami di Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Senin, 24 Desember 2018.
Pantauan Tribunlampung.co.id, Irwan dan Purwadi berkeliling meninjau beberapa titik terparah yang terkena gelombang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.
Pangdam juga secara simbolis menyerahkan bantuan berupa sembako ke warga yang menunggu di depan Masjid Nurul Huda. (*)