Tsunami Pesisir Lampung
BREAKING NEWS - Pengungsi di Balai Keratun Mulai Terserang Gatal-Gatal dan Tekanan Darah Naik
BREAKING NEWS - Pengungsi di Balai Keratun Mulai Terserang Gatal-Gatal dan Tekanan Darah Naik
Penulis: Romi Rinando | Editor: Safruddin
Saat peristiwa terjangan gelombang tsunami terjadi rumah mereka tidak rusak.
Namun rumah kerabatnya yang berada didekat pantai, hancur rata dengan tanah.
Di tenda berukuran sekitar 4x4 meter, ia dan beberapa kerabatnya tinggal bersama-sama diatas kaki gunung Rajabasa yang memiliki ketinggian sekitar 300 meter dari pinggir pantai.
"Ini kita satu keluarga besar. Ada 20 orang yang tinggal di tenda berbarengan," terang Imin
• Herman Seventeen Meninggal, Yenny Wahid Ucapkan Duka Cita dan Ungkap Fakta Lagu Kemarin
Lebih dekat dengan Tribunlampung, subscribe channel video di bawah ini:
Keduanya mengaku untuk bahan makanan cukup. Dan selalu disuplay oleh tim tanggap darurat.
Begitu juga dengan beberapa barang kebutuhan lainnya. Hanya saja dirinya berharap ada bantuan tenda yang lebih baik lagi untuk tempat mereka mengungsi.
"Memang ada tenda dibawah didirikan untuk mengungsi. Tapi kan kita masih khawatir sewaktu-waktu gelombang tsunami bisa kembali terjadi," tandas Imin.
Ini pun diakui oleh Jumani warga Way Muli lainnya yang juga mengungsi ke atas gunung. Rumahnya hancur diterjang tsunami. Beruntung keluarganya selamat dalam peristiwa tesebut.
"Kalau siang kita ada yang turun. Tapi kalau malam warga mengungsi ke atas gunung,"ujarnya.
Ratusan warga di desa Way Muli Timur, Way Muli Induk dan Kunjir memilih mengungsi ketempat yang lebih tinggi salam malam hari.
Warga masih khawatir terjangan tsunami kembali akan menghantam kawasan pesisir yang menjadi tempat tinggal mereka. (rri/ded)