Tsunami Pesisir Lampung

Sekolah Rusak Berat Diterjang Tsunami, Siswa SD Negeri 2 Kunjir Pindah Belajar

Ada dua sekolah SD di Desa Kunjir yang rusak akibat diterjang tsunami. Kerusakan terparah terdapat pada SD Negeri 2 Kunjir.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
SD Negeri 2 mengalami kerusakan cukup parah seusai diterjang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 pekan lalu. 

Sekolah Rusak Berat Diterjang Tsunami, Siswa SD Negeri 2 Kunjir Pindah Belajar

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAJABASA - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan segera mengupayakan perbaikan dua sekolah dasar (SD) di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, yang rusak diterjang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 pekan lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Thomas Americo mengatakan, sembari menunggu perbaikan, proses kegiatan belajar mengajar akan dipindahkan sementara ke sekolah terdekat.

“Untuk SD Negeri 2 Kunjir yang kerusakannya sangat parah akan kita pindahkan sementara ke SD Batubalak,” kata Thomas, Minggu, 30 Desember 2018.

Bawa 21 Ton Beras Premium, Gubernur Sumatera Selatan Jenguk Korban Tsunami Lampung Selatan

Menurutnya, upaya perbaikan gedung sekolah yang rusak pasca diterjang gelombang tsunami akan menjadi prioritas.

Ada dua sekolah SD di Desa Kunjir yang rusak akibat diterjang tsunami.

Kerusakan terparah terdapat pada SD Negeri 2 Kunjir.

Gedung sekolah ini porak-poranda diterjang tsunami.

Bahkan alat-alat kantor serta sarana lainnya habis.

SD Negeri 2 Kunjir berada cukup dekat dengan pantai.

“Selain SD Neger 2 Kunjir, kondisi SD Negeri 1 Kunjir juga rusak. Namun, tidak separah kondisi SD Negeri 2,” kata Thomas.

Selain memorakporandakan bangunan sekolah, terjangan tsunami juga meluluhlantakkan 710 bangunan rumah warga di  tujuh kecamatan di Lampung Selatan.

Terbanyak terdapat di Kecamatan Rajabasa.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 494 rumah di kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Kalianda rusak berat.

Sebanyak 70 rumah rusak sedang dan 94 rusak ringan.

Dijenguk Gubernur Sumsel

Tsunami yang melanda wilayah pesisir Lampung Selatan rupanya mengundang simpati Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Sebagai bentuk kepedulian, Herman Deru menyambangi warga asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang mengungsi di lapangan tenis indoor, Kalianda, Minggu, 30 Desember 2018.

Dalam kunjungannya, Herman Deru juga membawa bantuan berupa 21 ton beras kualitas premium untuk korban tsunami yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.

Bantuan tersebut diterima langsung oleh Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.

Sepekan Tsunami Berlalu, Kegiatan Ekonomi Masyarakat Mulai Menggeliat

“Mudah-mudahan bantuan yang kita berikan ini bisa membantu saudara kita yang sedang terkena musibah di Kabupaten Lampung Selatan,” kata Herman Deru.

Herman Deru juga meninjau dapur umum di SMA Negeri 1 Kalianda yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Herman Deru mengatakan, Pemprov Sumatera Selatan siap membantu Kabupaten Lampung Selatan dalam penanganan pengungsi maupun korban luka-luka yang saat ini masih dirawat.

“Kita juga telah mengirim tim Tagana beserta peralatan komplet untuk misi kemanusiaan, membantu saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Ini waktunya tidak terbatas. Selama masih diperlukan, sampai semua pulih kembali,” beber Herman Deru.

Selain beras, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga menyumbang 60 karung berisi pakaian layak pakai, 120 dus mi instan, selimut, dan uang tunai Rp 200 juta. Total nilai bantuan mencapai Rp 1 miliar.

Mulai Menggeliat

Sepekan pascatsunami, kegiatan ekonomi masyarakat di daerah pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan mulai menggeliat.

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu, 30 Desember 2018, beberapa warga Desa Canti, Desa Banding, dan Desa Rajabasa, yang memiliki warung kelontongan sudah kembali membuka usahanya.

Namun, tidak demikian halnya dengan warga di Desa Way Muli, Desa Kunjir, dan Desa Sukaraja.

Aktivitas warga di sana belum seperti biasanya.

Pasalnya, warga dari ketiga desa itu terkena dampak tsunami paling parah.

Alhasil, mereka masih berada di tempat-tempat pengungsian.

Rekonstruksi Wilayah Terdampak Tsunami Difokuskan di 4 Desa

“Warga masih mengungsi. Mereka masih belum berani pulang. Untuk yang rumahnya tidak rusak, mereka pulang hanya untuk membersihkan rumah. Sore masih kembali ke tempat pengungsian,” terang Siti, warga setempat.

Upaya Rekonstruksi

Pascamusibah tsunami, upaya rekonstruksi dan rehabilitasi terus dikebut.

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu, 30 Desember 2018, sejumlah pekerja, petugas Dinas PUPR, dan dibantu aparat TNI, mulai membersihkan puing-puing bangunan di empat desa yang berada di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, yang luluh lantak diterjang tsunami.

Keempatnya adalah Desa Way Muli Timur, Desa Way Muli Induk, Desa Kunjir, dan Desa Sukaraja.

Beberapa alat berat dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dan sampah.

Akses jalan yang sempat tertutup sampah pun telah dibersihkan sejak beberapa waktu lalu.

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sebelumnya bersama Kementerian PUPR dan Pemprov Lampung sempat mewacanakan untuk merelokasi warga yang rumahnya berada di pinggir pantai, khususnya Desa Way Muli Timur, Way Muli Induk, dan Kunjir, yang menjadi daerah paling parah terdampak tsunami.

Sejauh ini, bantuan untuk korban tsunami di daerah pesisir Lampung Selatan terus mengalir dari berbagai pihak. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved