Pria Ini Mengaku Tugas di Polda Seusai Mobilnya Seruduk Panther Merah
Soni, warga Segalamider, Tanjungkarang Barat mengalami peristiwa yang mengagetkan pada Senin petang 24 Desember 2018 silam.
Penulis: soni | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Soni, warga Segalamider, Tanjungkarang Barat mengalami peristiwa yang mengagetkan pada Senin petang 24 Desember 2018 silam.
Pasalnya, saat dia bersama istri dan anaknya melintasi Jl Imam Bonjol (dari arah Kemiling menuju Segalamider) hendak menuju kediamannya, mobilnya jenis Panther merah tiba-tiba diseruduk mobil Taft biru tua dari belakang.
"Karena peristiwa itu istri, terutama anak saya yang berusia dua tahun sempat syok," kata Soni, Kamis (3/1).
Atas anjuran istrinya, Soni segera menghampiri sang pemilik mobil.
Posisi saat itu berada di sekitar Balai Krakatau Langkapura.
Saat dihampiri, si pemilik mobil Taft mengaku bernama Azwar dan bertugas di Polda Lampung.
"Pria yang mengaku bernama Azwar itu memberi nomor telepon. Maksudnya mungkin untuk menyelesaikan masalah ini baik-baik. Dan dia meminta saya menghubunginya besok hari. Dia juga mengaku kondisi rem mobilnya tidak dalam keadaan baik. Saya pun menyetujui karena kebetulan waktu itu sudah memasuki waktu Salat Maghrib," kata Soni, yang sempat melihat kondisi mobilnya pasca-diseruduk.
• Eks Kalapas Kalianda Diduga Bantu Napi Jual Narkoba: Terlalu Tinggi, Bukan Saya Saja yang Terlibat
"Kebetulan tidak ada kerusakan berarti. Tak ada yang namanya remuk atau penyok. Saya juga sekilas melihat nopol Taft biru yang menyeruduk mobil saya. Karena menjelang malam saya tidak bisa melihat jelas. Cuma terlihat awalnya BG, artinya plat luar Lampung," katanya.
Keesokan paginya, Soni menelepon pria yang mengaku Azwar itu.
Dalam perbincangan telepon itu, menurut Soni, Azwar mengaku sedang bertugas di Lampung Selatan dalam rangka pengamanan.
"Mungkin pengamanan Natal atau korban gempa tsunami Lamsel," kata Soni.
• Zulkifli Hasan: Pemerintah Perlu Pasang Alat Deteksi Tsunami Tambahan di Selat Sunda
Soni melanjutkan, dalam perbincangan itu, Azwar mengaku berdomisili di Gg Putra, Langkapura.
Azwar, menurut Soni, juga mengatakan kediamannya berada di depan SD Fitrah Insani.
"Jumat saja kita bertemu karena saya sedang bertugas di Lamsel," kata Azwar kala itu.
Pada Kamis sore 27 Desember 2018, Soni kembali menghubungi Azwar lewat telepon.
"Saya ingin bertanya kepastian bertemu pada Jumat untuk menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik. Pak Azwar waktu itu menyatakan belum bisa karena dia mengaku mendapat sprint dari atasan untuk bertugas sebagai kapospol di salah satu tempat di Lampung," bebernya.
Azwar, tambah Soni, bersedia bertemu di rumahnya pada Minggu 30 Desember karena kendala sedang bertugas.
"Sabtu sorenya saya coba telepon tapi tidak diangkat. Kemudian saya WhatsApp untuk bertanya kesediannya bertemu," urainya.
• Rute Underpass Unila, Awas Salah Jalan
Dalam balasannya, Azwar menjawab,"Kalau besok agak sorean ya, atau pas saya ada di rumah nanti dihubungi."
"Saya cuma ingin tahu sejauhmana itikad dari Pak Azwar untuk menyelesaikan ini. Mobil saya juga sebetulnya tidak ada kerusakan berarti. Cuma patut dicatat istri dan anak saya sempat syok karena peristiwa ini," tambah Soni.
Esok sorenya Soni menyambangi kediaman Azwar di Gang Putera I Langkapura, namun sayang pintu gerbang dalam keadaan tergembok.
"Keliatannya rumahnya kosong cuma ada Taft biru. Melihat itu saya berbalik arah untuk pulang," kata Soni.
Soni pun bertanya dengan warga sekitar soal identitas pemilik rumah.
"Ya benar itu rumah TB Azwar. Dia polisi di polresta. Kalau sekarang tugas di Polda Lampung, saya nggak tahu sekarang tugas di mana," kata seorang warga kepada Soni.
Hingga kini Soni belum menerima kabar dari Azwar yang berjanji akan menghubunginya.