Nurhayati Ditikam 10 Kali oleh Eks Satpam di Lantai 16 Apartemen Green Pramuka
Nurhayati Ditikam 10 Kali oleh Eks Satpam di Lantai 16 Apartemen Green Pramuka
Jenazah Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, tiba di rumah duka, Minggu (6/1/2019) sore menjelang malam.
Diketahui, rumah duka tempat persemayaman terakhir Nurhayati adalah rumah kakak kandungnya yang akrab dikenal dengan nama Ipung.
Sejak sore, warga sudah berkumpul untuk mendoakan Nurhayati untuk terakhir kalinya di rumah duka ini.
Suasana duka pun terlihat saat salah satu keluarganya terlihat menangis usai jenazah Nurhayati dibawa masuk ke rumah duka.
• Mengejutkan, Seorang Pasien Wanita yang Koma Lebih dari 10 Tahun Tiba-tiba Melahirkan Bayi Sehat
Almarhum Nurhayati semasa hidup menjadi tulang punggung keluarga dan suka membantu, demikian cerita kakak korban, Nurlela.
Nurhayati sudah beberapa tahun ini bekerja di suatu tempat hiburan di bilangan Jakarta Pusat.
Pendapatan yang didapatkan almarhum selama bekerja beberapa tahun ini selalu disisihkan untuk membantu kakaknya itu.
"Mau matinya aja dia nolongin saya, ngebantu saya, pokoknya dia tulang punggung keluarga. Yang dia pikirin keluarganya aja," kata Nurlela di rumah duka.
Nurlela menuturkan sebelum meninggal dunia, Nurhayati sempat mendirikan warung kelontong untuk Nurlela kelola.
Nurhayati begitu sayang keluarga.
Dua anak Nurlela yang merupakan keponakan Nurhayati sudah dianggap layaknya anak sendiri.
• Polisi Ungkap Identitas Pengusaha yang Bayar Vanessa Angel
"Dia sayang banget sama anak-anak saya. Jangankan anak-anak saya, kebutuhan saya dipenuhin juga. Saya dikasih usaha warung, dibelanjain buat sehari-hari. Adek saya juga ada yang ditanggung dia," ucap Nurlela.
Nurhayati yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara meninggalkan dua kakak dan dua keponakan.
Nurlela mengatakan sebelum meninggal pada Sabtu (5/1/2019) lalu, adiknya sempat menghubunginya lewat pesan singkat.
Dalam pesan singkat itu, Nurhayati mengirimkan foto-foto kediamannya yang lama.