Nurhayati Ditikam 10 Kali oleh Eks Satpam di Lantai 16 Apartemen Green Pramuka

Nurhayati Ditikam 10 Kali oleh Eks Satpam di Lantai 16 Apartemen Green Pramuka

Editor: taryono
TribunWow.com/Octavia Monica P
ilustrasi - Nurhayati Ditikam 10 Kali oleh Eks Satpam di Lantai 16 Apartemen Green Pramuka 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nurhayati Ditikam 10 Kali oleh Eks Satpam di Lantai 16 Apartemen Green Pramuka

Seorang mantan satpam berinisial H memilih kabur setelah menusuk Nurhayati.

Pelaku harus menunggu dan mengikuti korban hingga lantai 16 Tower Chrysant lalu membunuhnya.

Nurhayati yang bekerja di salah satu tempat hiburan di Jakarta Pusat itu tinggal menyendiri di Apartemen Green Pramuka sejak 2011 silam.

Setelah korban tak bernyawa pelaku turun melalui pintu exit sampai ke lantai dua.

"Dari lantai dua masuk ke lift naik ke lantai 27, bahwa tersangka ini penghuni lantai 27 berikut saudaranya," tambah Tahan.

Berikut TribunJakarta.com rangkum sejumlah fakta pembunuhan Nurhayati termasuk penangkapan tersangka pukul 14.00 WIB di Klender, Jakarta Timur.

Hasil penyidikan sementara polisi mendapatkan motif pelaku membunuh Nurhayati karena sakit hati atas ucapan kasar korban kepadanya.

"Penyidikan sementara setelah interograsi dia mengakui perbuatan itu, motifnya sakit hati," ungkap Tahan saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).

Akhirnya pelaku mengikuti korban ke lantai 16 apartemen.

Keduanya cekcok lalu pelaku menusuk sampai 10 kalo tubuh korban Nurhayati.

"Setelah itu ditarik ke ruang tengah," ucap dia.
Polisi masih mendalami kasus tersebut.

Deretan Kontroversi Vanessa Angel, Bangga Gonta-ganti Pacar Hingga Terlibat Kasus Prostitusi Online

Penyidik menjerat tersangka pasal pembunuhan dan atau penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia merujuk pasal 338 KUHP dan atau pasal 351 KUHP ayat 3 KUHP.

Jenazah Nurhayati tiba di rumah duka di Jalan Kali Baru Timur IV, RT 11/RW 13, Kali Baru,
Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (6/1/2019), selesai diautopsi di RSCM.

Pantauan TribunJakarta.com, jenazah Nurhayati tiba pukul 18.11 WIB.

Warga tampak membantu keluarga untuk menurunkan jenazah dari ambulans dan meletakkannya ke dalam keranda sebelum digotong menuju rumah duka.

Jenazah Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, tiba di rumah duka, Minggu (6/1/2019) sore menjelang malam.

Diketahui, rumah duka tempat persemayaman terakhir Nurhayati adalah rumah kakak kandungnya yang akrab dikenal dengan nama Ipung.

Sejak sore, warga sudah berkumpul untuk mendoakan Nurhayati untuk terakhir kalinya di rumah duka ini.

Suasana duka pun terlihat saat salah satu keluarganya terlihat menangis usai jenazah Nurhayati dibawa masuk ke rumah duka.

Mengejutkan, Seorang Pasien Wanita yang Koma Lebih dari 10 Tahun Tiba-tiba Melahirkan Bayi Sehat

Almarhum Nurhayati semasa hidup menjadi tulang punggung keluarga dan suka membantu, demikian cerita kakak korban, Nurlela.

Nurhayati sudah beberapa tahun ini bekerja di suatu tempat hiburan di bilangan Jakarta Pusat.

Pendapatan yang didapatkan almarhum selama bekerja beberapa tahun ini selalu disisihkan untuk membantu kakaknya itu.

"Mau matinya aja dia nolongin saya, ngebantu saya, pokoknya dia tulang punggung keluarga. Yang dia pikirin keluarganya aja," kata Nurlela di rumah duka.

Nurlela menuturkan sebelum meninggal dunia, Nurhayati sempat mendirikan warung kelontong untuk Nurlela kelola.

Nurhayati begitu sayang keluarga.

Dua anak Nurlela yang merupakan keponakan Nurhayati sudah dianggap layaknya anak sendiri.

Polisi Ungkap Identitas Pengusaha yang Bayar Vanessa Angel

"Dia sayang banget sama anak-anak saya. Jangankan anak-anak saya, kebutuhan saya dipenuhin juga. Saya dikasih usaha warung, dibelanjain buat sehari-hari. Adek saya juga ada yang ditanggung dia," ucap Nurlela.

Nurhayati yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara meninggalkan dua kakak dan dua keponakan.

Nurlela mengatakan sebelum meninggal pada Sabtu (5/1/2019) lalu, adiknya sempat menghubunginya lewat pesan singkat.

Dalam pesan singkat itu, Nurhayati mengirimkan foto-foto kediamannya yang lama.

Nurhayati merindukan saat masa-masa tinggal di rumah lamanya di Kali Baru Barat yang sudah lama terjual.

"Dia bilang kangen sama rumah yang dulu. Dia ngirim-ngirim foto kangen sama rumah yang lama. Dia juga nanya gitu, kenapa ya dulu dijual," cerita Nurlela.

Sebagai kakak, Nurlela meminta Nurhayati mengikhlaskan rumah lamanya.

"Saya bilang udah ikhlasin aja," kata Nurlela.
Adiknya itu mempunyai keinginan untuk memiliki rumah pribadi.

Nurhayati rela bekerja begitu keras setiap hari demi memenuhi impiannya itu.

"Dia bilangnya gitu, mau beli rumah lagi," kata Nurlela.

Terakhir kali ia bertemu dengan Nurhayati adalah ketika malam tahun baru, Sabtu (31/12/2018) lalu.

Nurhayati sempat mampir ke rumah Nurlela yang kini menjadi persemayaman terakhirnya.

"Terakhir ketemu malam tahun baru sempet ngerayain tahun baru bersama. Sempet ngerayain tahun baru bersama," kata Nurlela. (TribunJakarta.com/Leo/Gerald)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved