Tribun Bandar Lampung
Kuota SNMPTN 2019 di Unila Kemungkinan Sama Seperti 2018
Kuota calon mahasiswa dalam SNMPTN 2019 di Universitas Lampung kemungkinan tak jauh berbeda dengan 2018.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BAYU SAPUTRA
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kuota calon mahasiswa dalam Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 di Universitas Lampung kemungkinan tak jauh berbeda dengan kuota SNMPTN 2018. Jumlahnya bisa mencapai 5.000-an.
M Komarudin selaku Bagian Hubungan Masyarakat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila menjelaskan, sejauh ini, pimpinan belum mengadakan rapat terkait kuota PMB. Namun, menurut dia, kuota calon mahasiswa dari jalur prestasi SNMPTN biasanya menggunakan batas minimum.
"Belum ada rapat. Tapi sepertinya, jumlah kuota tidak jauh dari tahun lalu (SNMPTN 2018). Sekitar 5.000-an," katanya kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (8/1/2019).
Komarudin membenarkan kuota SNMPTN 2019 turun dari SNMPTN 2018. Turunnya kuota SNMPTN 2019 berlaku untuk sekolah dari semua akreditasi.
Sebaliknya, kuota calon mahasiswa dari Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) naik. Dari tahun sebelumnya sebesar 30 persen, tahun ini menjadi 40 persen. Sisanya, untuk PMB jalur mandiri.
Komarudin mengungkapkan, kebijakan pemerintah mengurangi kuota SNMPTN karena adanya indikasi "permainan" nilai rapor oleh pihak sekolah.
"Unila juga pernah menemukan indikasi kecurangan itu. Nilai rapor berbeda setelah pemeriksaan. Akhirnya, Unila mendiskualifikasi sekolah itu," ujarnya.
Selain itu, beber Komarudin, terdapat tren nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa dari jalur SNMPTN lebih rendah ketimbang mahasiswa dari jalur lainnya.
"Inilah yang jadi referensi pemerintah menurunkan kuota PMB dari jalur SNMPTN," kata Komarudin. "Maka, harapannya, lebih jujur lagi memasukkan nilai rapor siswa- siswi untuk masuk dari jalur SNMPTN," imbuhnya.
Isi PDSS
Tahapan PMB dari jalur SNMPTN 2019 telah dimulai. Sebagai tahap awal, pihak sekolah sudah bisa mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) mulai Jumat, 4 Januari 2019.
M Komarudin selaku Bagian Humas PMB Unila menjelaskan, pada tahap awal PMB jalur SNMPTN, pihak sekolah wajib mengisi PDSS.
"Jadwal pengisian dan verifikasi PDSS mulai 4 Januari sampai 25 Januari mendatang," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/1/2019).
Komarudin mengungkapkan, pengisian PDSS mengacu pada perolehan nilai rapor siswa-siswi dari semester I hingga V.
Setelah pengisian dan verifikasi PDSS rampung, tahapan berikutnya adalah pendaftaran yang terjadwal pada 4-14 Februari 2019. Setelah itu, hasil SNMPTN akan diumumkan pada 23 Maret 2019.
Sejumlah SMA dan SMK negeri di Bandar Lampung pun memastikan segera mengisi PDSS sebagai tahap awal SNMPTN 2019.
Kepala SMAN 2 Jumani Darjo menjelaskan, pihaknya akan langsung memproses PDSS begitu masuk sekolah.
"Sekarang masih libur. Masuk sekolah mulai 7 Januari (Senin). Setelah masuk sekolah, kami akan memproses PDSS," kata Jumani melalui ponsel, Jumat.
Senada, Kepala SMKN 3 Bandar Lampung Suniyar menyatakan segera melakukan pengisian PDSS setelah jadwal sekolah tahun 2019 dimulai.
"Setelah masuk sekolah, kami akan memprosesnya. Kami akan memberikan kesempatan kepada semua siswa tanpa terkecuali," ujarnya.
SNMPTN adalah seleksi masuk PTN bagi lulusan SMA sederajat yang berdasarkan pada prestasi serta portofolio akademik pada nilai rapor siswa-siswi. Selain prestasi dan portofolio akademik siswa-siswi, kompetensi sekolah juga diperhatikan. Misalnya, akreditasi sekolah tersebut.
Terkait turunnya kuota SNMPTN 2019, Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Jumani Darjo justru berharap kuota bisa naik, bukan sebaliknya. Meskipun demikian, pihaknya akan mengikuti aturan yang sudah ada.
"Kami akan memberitahukan secepatnya kepada semua siswa, bagaimana gambaran dan peluang masuk ke kampus negeri pada tahun ini," katanya.
Sementaa Kepala SMKN 3 Bandar Lampung Suniyar mengungkapkan, siswa- siswinya kebanyakan memilih langsung bekerja setelah lulus sekolah pada tahun ini.
"Kami berharap para siswa-siswi bisa menentukan pilihannya, mau melanjutkan ke perkuliahan atau bekerja setelah lulus nanti," ujarnya.