Kisah Pengemis Rp 1 Miliar di Pati, Tetangga Selalu Dengar Suara Ini Saat Legiman Hitung Uang
Kisah Pengemis Rp 1 Miliar di Pati, Tetangga Selalu Dengar Suara Ini Saat Legiman Hitung Uang
Malam itu hujan cukup deras mengguyur Kota Pati sekitar satu jam.
Legiman sering pindah lokasi tempat mengemis untuk menghindari razia petugas.
"Iya. Sering mengemis di Puri dan Alun-alun Pati. Begitu tempo hari tertangkap Satpol PP, keesokan harinya pindah ke Pasar Tayu," kata Legiman ditemui Tribun Jateng di rumah kontrakan di Perumahan Gunung Bedah, Desa Sokokulon.
Adik lelakinya sering antar sarapan ke rumah itu. Tiap pagi adiknya mengantar Legiman ke lokasi tertentu.
Jarak dari rumah kontrakan Legiman ke Alun-alun sekitar 8 kilometer.
Jika siang atau sore kadang adiknya mengantar lagi Legiman ke rumah kontrakan itu.
Selasa (15/1/2019) Tribun Jateng mengunjungi rumah atau tempat tinggal Legiman. Di rumah kontrakan itu, Legiman bertelanjang dada hanya bercelana pendek
Di lantai terdapat buku catatan rekap perolehan mengemis tiap hari. Dia tinggal bersama adiknya yang telah berkeluarga.
Legiman mengaku tiap hari setor kepada adiknya. Namun adiknya membantah hal itu.
Dalam lembaran lembaran buku tulis itu terdapat angka-angka ratusan ribu yang dicatat. Ada juga tas pinggang warna hitam.
Setelah dibuka berisi sejumlah uang kertas pecahan seribu, dua ribu, lima ribu, dan lain-lain yang tidak tertata.
Terdapat juga beberapa bungkus mie instan, kipas angin duduk, televisi tabung serta sobekan kertas.
Ia segera mematikan televisi dan menjawab pertanyaan Tribun Jateng. Namun Legiman terbata-bata alias gagap bercakap.
Ketika Tribunjateng.com menyebut “Satpol PP”, Legiman sontak merespons, “Adikku.… Adikku….”
Ia lalu mengambil ponsel dari kamarnya, menawari untuk meneleponkan sang adik.