Tribun Bandar Lampung

BREAKING NEWS - Berawal dari Perbincangan Mobil, Gilang Setor Rp 1,2 Miliar untuk Fee Proyek PUPR

Berawal dari perbincangan mobil, Gilang Ramadhan setor uang Rp 1,2 miliar untuk fee proyek Dinas PUPR Lampung Selatan 2016-2017.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Hanif
Gilang Ramadhan jadi saksi di sidang Zainudin Hasan 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berawal dari perbincangan mobil, Gilang Ramadhan setor uang Rp 1,2 miliar untuk fee proyek Dinas PUPR Lampung Selatan 2016-2017.

Hal ini diakui oleh Gilang Ramadhan Direktur PT Prabu Surya Andalas saat memberi kesaksian dalam persidangan Zainudin Hasan Bupati Lampung Selatan non aktif, Senin 21 Januari 2019.

Gilang pun menuturkan pertamakali mendapatkan proyek Dinas PUPR Lampung Selatan setelah mendapat ajakan dari Syahroni yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan Dinas PUPR.

"Itu tahun 2016, kebetulan saya sedang ngobrol tentang mobil sama Rizki, pengusaha mobil, dan saat ngobrol itu ketemu Syahroni," ujarnya.

"Kemudian saya dikenalkan, sama Syahroni, dan disampaikan kalau saya punya usaha kontraktor," imbuhnya.

Dari perkenalan tersebut, Gilang mengaku mendapat tawaran perbaikan pekerjaan di Lampung Selatan.

BREAKING NEWS - Gilang Ramadhan dan 6 Enam Lainnya Jadi Saksi di Sidang Lanjutan Zainudin Hasan

"Kalau gak salah itu akhir tahun 2016, saya dikasih pekerjaan sama Syahroni," ujarnya.

Gilang pun mengaku tidak dimintai fee proyek atas pekerjaan yang diterimanya.

"Tidak meminta fee, tapi langsung meminta uang Rp 300 juta, dan saya serahkan ke Syahroni," katanya.

"Penyerahan uang itu saat ditengah pengerjaan, dan itu belum dinyatakan menang tender, tapi tetap dimenangkan," lanjutnya.

Asyik Pakai Sabu di Kamar, Wanita Paruh Baya Diringkus Polres Way Kanan

Kemudian pada tahun 2017, Gilang mengaku mendapatkan pekerjaan lagi dari Syahroni.

"Ada pekerjaan Rp 4,5 miliar, saya tahu karena dipanggil ke rumahnya (Syahroni) akhir tahun 2017," terang Gilang.

Lagi-lagi Gilang mengaku tidak ada permintaan fee proyek, tapi langsung permintaan uang.

"Ada sekitar Rp 900 juta, permintaan setelah menang tender dan proyek berjalan, dua kali penyerahan," katanya.

Sebelum dapat proyek tersebut, Gilang mengaku pernah dipertemukan dengan Hermansyah Hamidi mantan Kadis PUPR Lampung Selatan oleh Syahroni.

BREAKING NEWS - Napi Lapas Metro Suruh Istri Sirinya Rekam Hubungan Intimnya dengan Ayah Kandung

"Waktu bertemu Herman berpesan, kerjakan dengan baik, selanjutnya hubungi Syahroni," ucapnya.

Pada tahun 2018, Gilang mengaku mendapatkan proyek lagi senilai Rp 50 miliar dengan permintaan fee 5 persen.

"Tapi turun jadi 2 persen. Itu untuk operasional PUPR, kemudian saya siapkan uang Rp 400 juta, saya perintahkan ulil untuk menyiapkan. Itu pun disiapkan setelah ada informasi uang dp proyek dicairkan," tandasnya.

Bupati Lampung Selatan non aktif Zainudin Hasan kembali menjalani sidang lanjutan kasus fee proyek Dinas PUPR Lampung Selatan, Senin 21 Januari 2019

Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Tanjungkarang ini diagendakan dengan keterangan para saksi.

Adapun saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI sebanyak tujuh orang.

Tujuh orang ini meliputi Gilang Ramadhan Direktur PT Prabu Surya Andalas, Nusantara Karyawan PT Prabu Sungai Andalas, Barja Rudia Ulil Albab Karyawan PT Prabu Sungai Andalas.

Kemudian Farhan Wahyudi Intama Karyawan PT Prabu Sungai Andalas, Rahmad Hidayat Supir Syahroni, Eka Apriyanto Supir Syahroni dan Yoga Swara Komisaris PT 9 Naga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved