Pro Kontra Najwa Shihab Jadi Calon Moderator Debat Capres Kedua, Sudjiwo Tedjo: Jangan Najwa
Pro Kontra Najwa Shihab Jadi Calon Moderator Debat Capres Kedua, Sudjiwo Tedjo: Jangan Najwa
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Namun, ia membandingkan lebih baik Rosi daripada Najwa.
"Dengan segala cinta dan hormat, Rosi lebih gak kentara mendukung salah satu Capres ketimbang Nana..
Tapi sebaiknya Rosi juga jangan dijadikan moderator Debat Capres.
Moderator Debat Capres sebaiknya Netral atau minimal “Netral” @KPU_ID," jawab Sudjiwo Tedjo.
Diketahui, pasca debat perdana, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya juga mengevalusi terkait moderator debat.
Diwartakan dari Kompas.com, untuk pemilihan moderator, nama yang diusulkan harus sesuai dengan kedua tim paslon.
Moderator kedua tetap akan dipilih dari kalangan media, namun bisa saja berubah jika ada tim paslon yang tak setuju.
"Kalau untuk moderator, KPU sudah punya opsi dan kita tawarkan moderatornya ini. Kemudian dari masing-masing timses misalnya bilang, oh jangan itu, tidak netral, kan moderator itu harus netral. Ya kita diskusikan," tutur Wahyu, Senin (21/1/2019).
Ada 6 sosok yang diusulkan KPU sebagai moderator debat capres-cawapres Pemilu.
Di antaranya Najwa Shihab, Ira Koesno, Bayu Sutiyono, Tomi Cokro, Alfito Deannova, dan Prabu Revolusi.
Moderator mendapatkan tugas memandu jalannya debat.
"Moderator diberi tugas memandu jalannya debat, jangan sampai ditafsir. Moderator memandu jalannya debat dan pertanyaan sudah disediakan oleh panelies," kata Ketu KPU Arief Budiman.
Moderator mendapatkan pertanyaan debat dari panelis. Panelis merumuskan materi sesuai tema di sesi debat.
Panelis membuat bank soal sejumlah 20 atau 10 pertanyaan.
Pada debat pertama, KPU memutuskan Ira Koesno, dan Imam Priyono yang sebelumnya tak masuk perundingan menjadi moderator debat perdana pada (17/1/2019) lalu.