Tribun Bandar Lampung
Dua Pelajar Bertikai karena Asmara, Dewan Pendidikan Lampung Ingatkan Aspek Afektif
Dua pelajar di Bandar Lampung terlibat pertikaian. Penyebabnya gara-gara asmara.
"Dia (FH) mukul teman saya (RR) duluan," kata MN di Polsek Telukbetung Utara, Rabu (23/1/2019).
Tersangka MN mengaku RR mengajaknya untuk membalas perlakuan FH sebelumnya.
"Saya memang udah bawa kunci dari rumah. Buat jaga-jaga. Kalap aja waktu itu," ujar MN.
Aspek Afektif
Pertikaian antarpelajar atau antarremaja berkaitan dengan pengendalian emosi yang tidak tumbuh dalam diri remaja. Hal itu, menurut Karwono dari Dewan Pendidikan Lampung, membuat remaja menjadi lebih mudah berkonflik.
Selain itu, jelas Karwono, pertikaian antarpelajar atau antarremaja berkaitan pula dengan perubahan perilaku yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
"Pertikaian antarpelajar atau antarremaja, khususnya yang terjadi di luar sekolah, menjadi tanggung jawab keluarga, lingkungan masyarakat, termasuk pihak sekolah. Terkadang, proses pendidikan hanya menekankan aspek kognitif (intelektual). Padahal, aspek afektif (sikap) juga penting. Penentu kesuksesan hidup bukan hanya aspek kognitif, tetapi juga afektif," terang Karwono, Rabu (23/1/2019).
Untuk mengendalikan emosional, jelas Karwono, orang perlu belajar. Pengendalian emosional menjadi penting karena perbedaan antara satu dengan yang lain merupakan keniscayaan.
"Hal itulah yang harus kita pahamkan kepada para remaja. Bahwa, antara satu dengan yang lain tidak harus sama," kata Karwono.
"Ini sebenarnya yang menjadi faktor penting dalam pendidikan: mengenali dan memahami perbedaan. Setelah mengenali dan memahami adanya perbedaan, baru bisa melakukan pengendalian emosi dalam tatanan kehidupan," sambungnya.